Senin, 20 April 2015

Fauzy : Kita Perlu Pemikir Ilmiah yang Islami

| Koran Kaltim | PPU - Paser | 19 April 2015 |
TANA PASER – Asisten Setdakab Paser Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Drs Muhammad Fauzy MT, Sabtu (18/4), mengunjungi seluruh arena MTQ ke-40 jenjang kabupaten. Saat ini, Fauzy juga menjabat selaku Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kabupaten Paser.
Saat mendatangi arena lomba Makalah Al Qur’an di Pendopo Kabupaten, Fauzy memberikan apresiasi kepada peserta yang memiliki semangat kompetisi yang tinggi.
“Seiring dengan visi daerah yaitu mewujudkan masyarakat yang agamis, kita memang memerlukan banyak pemikir ilmiah yang Islami untuk bisa memberikan ide-ide pembangunan keislaman,” katanya.
Dikatakan, bahwa cabang Makalah Al Qur’an akan mendapat perhatian serius terutama dalam pembinaannya.
“Harusnya lomba ini diikuti oleh kecamatan secara maksimal karena ini akan menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan pencetakan intelektual muda yang berilmu amaliah dan siap tampil di tengah masyarakat,” ucapnya.
Ke depan, Fauzy berharap agar pada pelaksanaan MTQ tahun 2016 nanti, semua kecamatan bisa berpartisipasi penuh dengan me-ngirimkan dua pe-serta, masing-masing putra dan putri. Hal ini disampaikanya untuk menanggapi Cabang MTQ makalah Al-qur’an yang hanya diikuti delapan kecamatan saja.
Untuk diketahui dua kecamatan yang tidak punya perwaki-lan di cabang Maka-lah Al Qur’an pada MTQ ke-40 ini adalah Long Kali dan Muara Samu. Sementara itu Kecamatan Muara Komam dan Kecama-tan Batu Sopang hanya mengirimkan masing-masing satu peserta.
Ada empat peserta pada MTQ ke-40 ini yang merupakan peserta cabang yang sama pada pelaksanaan MTQ ke-39 Kabupaten Paser di Kecamatan Long Ikis 2014 lalu, terdiri dari 3 putra dan 1 putri. Lomba ini berlangsung selama 3 hari, yaitu Babak Penyisihan pada Sabtu (18/4), dilanjutkan dengan Babak Semi Final pada Minggu, dan Final Senin (20/4).
Sementara itu, Koordinator lomba Makalah Al Qur’an Muhammad Syahrul mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Paser melalui asisten, terkait fasilitas berupa tempat yang tergolong ‘wah’ dibanding dengan cabang lain.
“Alhamdulillah kita menempati pendopo yang full AC sehingga pelaksanaan lomba yang memerlukan waktu sembilan jam non-stop di depan mesin ketik menjadi lebih menyenang-kan, baik di pihak penyelenggara maupun peserta,” kata Syahrul. (sur)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar