Selasa, 30 September 2014

Kekeruhan Sungai Kandilo Kategori Parah


TANA PASER – Tingginya tingkat kekeruhan air dan bencana ekologis yang kerap terjadi di Kabupaten Paser seperti banjir dan kekeringan merupakan imbas dari banyaknya aktivitas Industri di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS).
Hal ini terungkap dalam diskusi publik garapan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Koalisi Paser Lestari (K’PAL) di Angkringan Disbudparpora, Sabtu (22/3).
“ Banyaknya kegiatan industri berdampak pada DAS di Paser, Khususnya DAS Kandilo. Sungai Kandilo telah mengalami perubahan dalam aspek kualitas dan kuantitas. Kalau hujan mendapat limbasan air yang luar biasa sedangkan kemarau terjadi kekeringan,” kata Staf Perlindungan Lingkungan Hidup Badan Lingkungan Hidup (BLH) Paser, Anderson.
Menurutnya, tingkat kekeruhan air Sungai Kandilo sudah mencapai 500 – 1000 NTU. Dalam skala nasional, ukuran tingkat kerusakannya masuk dalam kategori satu. Hal ini menjadi perhatian serius dari Pemerintahan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dan Pemerintahan Kabupaten Paser. Harus ada upaya mengkaji informasi riil tentang kinerja serta karakteristik DAS yang berada di Kabupaten Paser.  “Untuk mendapatkan informasi, kita telah melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kinerja DAS Kandilo, serta mengkaji tentang karakteristiknya. Hasilnya, telah dilakukan penyusunan pengelolaan DAS secara terpadu, yang didalamnya terdapat beberapa rekomendasi yang mestinya ditindak lanjuti oleh legislatif, eksekutif dan masyarakat,” ucapnya.
Berdasarkan rekomendasi tersebut, lanjut Anderson, BLH Paser telah mengajukan beberapa Rencana Peraturan Daerah (Raperda) Lingkungan untuk DAS. Untuk kajian akademiknya dilakukan di Universitas Nusa Tenggara. Saat ini, prosesnya telah masuk di Bagian Hukum Sekretariat Daerah Pemerintahan Kabupaten Paser.
Sementara itu,  di Kabupaten Paser masih ada 3 DAS Besar dan beberapa sub DAS, yakni DAS Telake, DAS Kerang Segendang serta DAS Muara Adang. Karena itu, dibentuklah Forum DAS Paser untuk bersinergi.
“ Satu – satunya kabupaten/kota di Kaltim dan Kalimantan Utara yang miliki forum DAS cuma Kabupaten Paser, pengurusnya pun telah di sahkan melalui SK Bupati. Diharapkan doa dan kerjasamanya dari  masyarakat untuk bersama – sama mengelola DAS ini,” harap Anderson. (sur)

Rakor Logistik KPU di Samarinda

TANA PASER – KPU Kabupaten Paser bakal menghadiri rapat koordinasi manajemen logistik Pemilu yang diikuti Koordinator Divisi Logistik KPU Kabupaten dan kota se-Kalimantan Timur dan se-Kalimantan Utara di Samarinda. Rakor digelar dua hari mulai hari ini hingga 2 Oktober 2014 mendatang.
“Iya. Insya Allah besok (hari ini) kami berangkat ke Samarinda, mengikuti Rakor Manajemen Logistik Pemilu di Hotel Swiss Bell Hotel selama 3 hari,” kata Koordinator Logistik KPU Kabupaten Paser, Abdul Qayyim Rasyid, kepada koran ini, kemarin.
Menurutnya, logistik dari pemilu yang telah selesai tersebut teronggok begitu saja di gudang KPU Paser. “Gudang KPU Paser sangat penuh sekali muatannya, sehingga tidak bisa lagi untuk menampung atau menyimpan barang di gudang. Makanya, keinginan kami juga untuk mempertanyakan hal itu kepada KPU Kaltim,” ujarnya.
Karena, lanjut Qayyim, logistik Pemilu yang berada di gudang KPU tersebut juga telah selesai penyelenggaraannya. Artinya, tidak diperlukan kembali. “Hanya saja, kami tetap berkonsultasi terlebih dahulu kepada KPU Kaltim terkait logistik Pemilu tersebut. Jika mendapat izin, akan kami musnahkan saja,” ujarnya.

Abdul Qayyim Rasyid juga mengatakan, KPU Kabupaten Paser mengutus dua orang lagi untuk mendampinginya mengikuti Rakor Manajemen Logistik Pemilu di Samarinda. “Yakni, Kasubbag Umum dan logistik KPU Paser Salman, dan Kasubbag Hukum Rusdiansyah mewakili Sekretaris Jendral KPU Paser,” tutupnya. (sur)

Pejabat Paser ke Jakarta Pertanyakan Paser Selatan

TANA PASER – Bupati Paser Ridwan Suwidi bersama sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Paser, beramai-ramai ke Jakarta, Senin (29/9) kemarin. Mereka berencana menemui DPR RI terkait rencana Pemekaran Paser Selatan.
Saat dikonfirmasi Koran Kaltim, Kepala Bappeda Paser Ambo Lala membenarkan keberangkatan pejabat Pemkab ke Jakarta. Agendanya, kata dia, mem-pertanyakan kelanjutan rencana pemekaran Paser Selatan. “Iya, kami ke DPR RI untuk mempertanyakan pemekaran Paser Selatan. Saat ini masih lobi, supaya diparipurnakan DPR RI. Dan cukup alot prosesnya,” kata Ambo, kemarin.
Sementara, Sekretaris Bappeda Paser Ali Hapsah mengatakan, hingga kemarin pukul 18.17 WITA, belum ada titik temu antara Pemkab Paser dengan anggota DPR RI terkait jumlah daerah otonomi baru yang akan diparipurnakan.
“Ini jalannya pertemuan berlangsung panas. Selain kita dari Paser juga ada dari Papua yang juga sedang melobi DPR RI. Karena belum ada titik temu, pengesahan Paser Selatan, ditunda untuk waktu yang belum ditentukan. Jadi kami masih belum tahu kapan penetapannya karena sidangnya masih berlangsung,” tutupnya.
Diketahui, keberangkatan para pejabat di lingkungan Pemkab Paser berlangsung sejak Jum’at (26/9) sore lalu. Keberangkatan berdasarkan surat undangan dari Bupati Paser Ridwan Suwidi kepada seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dengan Nomor 005/530/Pem.1. (sur)

Senin, 29 September 2014

Ratusan Warga Paser Ikuti Fun Bike TNI

TANA PASER – Wakil Bupati Paser HM Mardikansyah melepas ratusan peserta Fun Bike ‘TNI Rakyat Sehat’ di Lapangan Prajurit, Komplek TNI AD, Minggu (28/9). Kegiatan ini termasuk dalam rangkaian peringatan HUT TNI ke-69.
Dengan rute start lapangan prajurit, menuju Jalan Yos Sudarso, Jalan A H Nasution, Jalan Ahmad Yani, melewati Jalan Kapt Piere Tendean, Jalan Panglima Menteri dan Jalan Jenderal Sudirman. Dilanjutkan ke Jalan Gajah Mada, Jalan Singamaulana, Jalan RM Noto Sunardi, Jalan Padat Karya, Jalan Hasanuddin, Jalan Kandilo Bahari hingga kembali ke Lapangan Prajurit.
“Dalam rangka memperingati HUT TNI ke 69, acara diwujudkan dengan olahraga sepeda yang merupakan olahraga kebanggaan bersama, sekaligus dimeriahkan dengan kesenian daerah Reog Ponorogo sebagai ungkapan kebanggaan budaya,” ujar Dandim 0904/TNG, Letkol ARM Rimoko Ardani.

Dalam kegiatan ini, peserta berkesempatan mendapatkan hadiah melalui undian doorprize, dengan hadiah utama berupa satu unit sepeda motor. Dari pantauan Koran Kaltim, peserta Fun Bike TNI didominasi oleh anak-anak dan orang tua. Terlihat, sangat bersemangat dalam mengikuti Fun Bike TNI. (sur)

488 Santri TK/TPA Diwisuda

TANA PASER – Sebanyak 488 santri TK/TPA angkatan XIII  di Kabupaten Paser diwisuda  di halaman Masjid Agung Nurul Falah, Minggu (28/9). Kegiatan ini digelar oleh Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid (BKPRMI) Paser, yang dirangkai dengan Khatmul Qur’an yang di bacakan Ustadz Najamuddin S Ag, dan diikuti oleh 488 santri yang diwisuda.
Seperti tahun lalu, persyaratan wisuda bagi santri yakni telah tamat membaca Al-Qur’an sebanyak 30 Juz, sebagai bukti keberhasilan menekuni ajaran agama Islam. Acara yang bertemakan “Menyiapkan Generasi Qurani Menyongsong Masa Depan Gemilang” di yakini memberikan panutan untuk generasi guna menghadapi pergaulan millennium yang dapat mengubah pola hidup lebih bebas bahkan tidak mengenal akhlak dan agama.
Menurut Ketua Umum Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) cabang Paser H Abdul Lathif Thaha, wisuda TK TPA ini telah diadakan sebanyak tiga belas kali. Jadi, TK/TPA di Kabupaten Paser telah meluluskan 6000 santri.
“Ini sudah tiga belas kali, berarti telah mencapai 6000, maka santri yang telah lulus harus di berikan semangat untuk mempelajari Al-Qur’an sebagai panutan hidup, inilah tugas selaku para guru yang berada di bawah naungan BKPRMI,” katanya.
Dalam kegiatan ini, setiap santri TK/TPA yang diwisuda menyerahkan infaq sebesar Rp 100,000 kepada Panitia pelaksana. Diketahui, infaq tersebut dipergunakan untuk sewa kostum toga dan konsumsi para santri. (sur)

Jumat, 26 September 2014

25 Mahasiswa Ikuti LK1 HMI

TANA PASER – Tidak seperti biasanya, Jum’at (26/9) Pendopo Seroja Rumah Dinas Bupati Paser tampak hijau dan ramai. Barisan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kabupaten Paser menggelar pembukaan Basic Training. Di HMI kegiatan ini disebut Latihan Kader tingkat satu (LK I).
LK I ini merupakan kegiatan tahunan, untuk merekrut kader baru HMI. Sebagai khittah perjuangan HMI untuk memanusiakan manusia, demikian ungkapan Ketua Panitia LK 1 M Yunus.  “Dengan adanya LK ini diharapkan akan ada regenerasi baru, akan ada kader-kader baru,” katanya kepada Koran Kaltim.
LK I dibuka oleh Sekretaris Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kabupaten Paser, H Abdul Latif Thaha yang juga menjabat Wakil Ketua Sementara Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Paser periode 2014-2019.
“LK I adalah tempat mengeringkan kayu-kayu basah dan membuat api yang besar. Dan sebesar apapun organisasi tersebut, dan apapun bentuk organisasi tersebut, tanpa adanya regenerasi, maka yakinlah organisasi tersebut akan mati,” ungkap Latif Thaha dalam sambutannya.
Kader muda HMI diharapkan menjalankan 2 fungsi mahasiswa, selaku agent of change, dan sosial control terhadap pemerintah. “Sebagai Kader HMI, jangan menutup mata ketika melihat keganjilan terjadi,” tegasnya.
Total peserta yang mengkuti LK I berjumlah kurang lebih sekitar 25 orang yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Kabupaten Paser. Selanjutnya, mereka semua akan ditempa dan diberikan pembekalan selama tiga hari penuh. (sur)

PDI Perjuangan Dilamar 8 Kandidat Cabup

TANA PASER – Diluar dugaan,  delapan  kandidat kuat bakal calon (balon) Bupati Paser untuk periode 2015-2020 melamar ke Partai Demokrasi Perjuangan (PDIP) Kabupaten Paser. Diketahui, penyaringan bakal calon Bupati Paser oleh PDIP dibuka sejak 28 Agustus lalu hingga 2 Oktober mendatang.
Demikian yang diungkapkan Ketua Tim Penyaringan PDIP Paser Budi Santoso. “Hingga saat ini, sudah delapan orang yang mengambil formulir untuk mendaftar, lima dari luar partai, dan tiga dari internal partai,” katanya, Jum’at (26/9).
Mereka adalah Ir H Sulaiman Eva Merukh, Ir H Ambryadi, H Abdul Rasyid, Drs H Yusriansyah Syarkawie Msi, dan Ir H Bambang Susilo MM. Kelima figur eksternal (luar partai) yang populer di masyarakat Paser. “Sedangkan tiga balon dari internal partai PDIP, yakni Upai Supaiman SH, Agus Salim SE dan Hermanto Kewot,” sebutnya.
Menurutnya, hingga saat ini, PDIP Kabupaten Paser masih memberikan kesempatan bagi pendaftar lain. “Peluang ini masih terbuka lebar bagi balon lain yang ingin maju di bursa Pilkada Paser,” ucapnya.
Sebagaimana diketahui, H Sulaiman Eva Merukh adalah Anggota DPRD Paser terpilih periode 2014-2019 dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem) berlatar belakang birokrat. H Ambryadi dikenal sebagai pengusaha sukses dan mantan Kepala Dinas PU Paser. H Abdul Rasyid adalah Kepala BPMPPT Paser dan Ketua Yayasan Bina Iman yang menaungi tiga lembaga pendidikan.
Selanjutnya, H Bambang Susilo adalah Anggota terpilih DPD Kaltim periode 2014-2019 yang memiliki slogan di balihonya ‘Coblos Sarungnya’. Sedangkan H Yusriansyah Syarkawie, mantan Bupati Paser yang masih populer di masyarakat Paser dan menjadi figure yang disegani lawan politiknya.
Dan latar belakang tiga balon Bupati Paser dari internal PDIP, yakni  Upai Supaiman adalah Ketua DPC PDI Perjuangan Paser (Anggota DPRD Paser periode 2014-2019), Agus Salim adalah Pengurus DPC PDI Perjuangan. Terakhir, Hermanto Kewot yang juga Anggota DPRD Provinsi Kaltim periode 2014-2019.
Pada media ini, Budi Santoso berpesan kepada pelamar untuk menyerahkan kembali formulir dan persyaratannya. “Untuk pengembalian berkasnya, kami tunggu selambat-lambatnya pada 2 Oktober mendatang, bagi yang tidak menyerahkan kami anggap batal melamar. Setelah itu, berkas kami verifikasi sesuai mekanisme partai,” tutupnya. (sur)

Kamis, 25 September 2014

169 PNS Terima Satyalancana Karya Satya

TANA PASER – Sebanyak 169 Pegawai Negeri Sipil dilingkungan Kabupaten Paser menerima penghargaan Satyalancana Karya Satya dari Bupati Paser Ridwan Suwidi, sekaligus penyerahan SK kenaikan pangkat kepada 681 PNS di Pendopo Seroja Rumah Dinas Bupati Paser, Kamis (25/9).

Satyalancana Karya Satya adalah sebuah tanda penghargaan yang diberikan kepada PNS yang telah berbakti selama 10 atau 20 atau 30 tahun lebih secara terus menerus dengan menunjukkan kecakapan, kedisiplinan, kesetiaan dan peng-abdian, sehingga dapat dijadikan teladan bagi setiap pegawai lainnya.

Dalam sambutannya, Ridwan Suwidi mengatakan, penghargaan ini diberikan kepada PNS yang telah mengabdi kepada Negara. “Tanda kehormatan ini sebagai wujud yang di berikan oleh negara kepada para PNS, dengan ketentuan prestasi kerja dan loyalitas,” kata Ridwan Suwidi.

Sementara itu, Kepala BKD Paser Untung Sadarsyah menambahkan, penghargaan Satyalancana Karya Satya merupakan tanda pengabdian yang diberikan kepada para PNS yang telah mengabdi di lingkungan pemerintah, dengan menerapkan kedisiplinan dan kesetiaan terhadap negara. “Sebenarnya Satyalancana Karya Satya dibagi dalam tiga kelas, yakni Satyalancana Karya Satya 10 Tahun, Satyalancana Karya Satya 20 Tahun serta Satyalancana Karya Satya 30 Tahun,” sebutnya.

Menurutnya, melalui pemberian penghargaan dan kenaikan pangkat, diharapkan dapat memberikan motifasi untuk membina kinerja yang lebih baik disertai gagasan terbaru. “Hasilnya dapat dirasakan kepada masyarakat dengan mengutamakan pelayanan publik, maka dapat diwujudkan dengan tata kelola pemerintah melalui reformasi birokrasi,” ucapnya.

Bagi yang menerima penghargaan ataupun kenaikan pangkat, lanjutnya, bertujuan agar dapat meningkatkan kinerjanya. Karenanya, pemberian penghargaan merupakan bukti nyata dari kinerja selama ini. “Jangan sia-siakan predikat yang telah didapat. Artinya terus tingkatkan kinerjanya menuju profesionalisme PNS dan pengembangan pengetahuan,” harapnya.

Terpisah, Sekretaris Daerah Kabupaten Paser Helmy Lathyif,  mengatakan, contoh kinerja yang baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat adalah seperti yang diperlihatkan oleh Bupati Ridwan Suwidi. (sur)

PNS Bakal Maju di Pilkada Paser

TANA PASER – RUU Pilkada memang masih digodok di DPR RI. Di Paser, sejumlah figur mulai tebar pesona menjelang Pilkada Bupati Paser 2015. Figur-figur tersebut mulai bermunculan melalui media perantara seperti spanduk publikasi melalui media baik media cetak maupun media elektronik.
Umumnya mereka menyatakan siap untuk maju menjadi bakal calon Bupati Paser. Salah satu figur yang dimaksud adalah Mahmud, seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Paser. Mahmud sendiri tercatat sebagai Kepala Seksi Identifikasi Penduduk.
“Saya sebenarnya tidak punya kepentingan yang lain, selain ingin lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan cara memberikan manfaat kepada sesama sebagai Khalifah di Paser,” kata dia, Rabu (24/9).
Menurutnya, sesuai perundangan yang berlaku dan hak-nya sebagai manusia dalam berpolitik, memiliki hak untuk memilih dan dipilih. Maka dari itu, dia memberanikan diri maju di Pilkada Paser 2015 melalui jalur perseorangan.
“Karena saya tahu diri, sejak tahun lalu saya melakukan penjajakan di desa-desa. Dari 144 desa, saya telah bersilaturahmi dengan warga di 98 desa. Alhamdulillah, niat saya ini direspon baik oleh warga setempat. Sehingga, menambah kuat tekad saya maju di Pilkada, lewat jalur perseorangan,” ujarnya.
Saat ini, lanjut Mahmud, pihaknya telah mendapat dukungan dari sebagian masyarakat. Dengan telah terkumpulnya sebanyak 12.000 lembar copy Kartu Tanda Penduduk (KTP), sebagai syarat utama maju menjadi calon Bupati jalur perseorangan.
“Sekarang telah terkumpul 12.000 lembar copy KTP. Tapi target saya minimal 17.000 lembar yang terkumpul sebelum mendaftar. Supaya ada cadangan, jika terjadi sesuatu atau lain hal,” sebutnya.
Mahmud juga mengatakan, terkait pencalonan diri-nya dengan status sebagai ASN, hingga saat ini dia masih menunggu produk hukum yang akan digunakan oleh Komisi Pemilihan Umum. “Masih belum ada informasi, apakah menggunakan UU ASN ataukah aturan yang lama? Tapi apapun aturannya saya siap menjalaninya,” tegasnya.
Disinggung, terhadap pemerintahan yang sekarang, Mahmud sangat mengapresiasi atas kepemimpinan Bupati Paser Ridwan Suwidi. Karena, mampu membuat perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik. Terlihat, kemajuan Paser sangat pesat dibawah pimpinan Ridwan Suwidi selama dua periode.
“Pak Ridwan itu panutan saya dan saya banyak mencontoh beliau. Makanya, orientasi saya menjadi Bupati Paser adalah melanjutkan dan menambal jika ada program yang belum sempat dikerjakan oleh Pak Ridwan,” terangnya.
Sementara itu, Partai Golkar sebagai pemenang pertama pada pemilihan legislatif (pileg) lalu di Kabupaten Paser, memastikan mengusung kader terbaiknya di Pilkada 2015 untuk maju menjadi Bupati Paser. Yaitu, Kaharuddin yang juga selaku Ketua Sementara DPRD Paser periode 2014-2019.
Sedangkan Partai Demokrat (PD) selaku pemenang kedua dan pemilik satu-satunya peserta yang menembus nilai BPP di Kabupaten Paser pada pileg yang sama. Belum terlihat pergerakannya menjelang Pilkada 2015.
“Masih melihat arah angin berhembus kemana, sambil menunggu keputusan terkait RUU Pilkada,” kata Ketua DPC PD Paser Ridhawati Suryana melalui pesan singkatnya kepada Koran Kaltim.
Senada, Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan Kabupaten Paser Abdul Latif Thaha ketika dikonfirmasi mengatakan, dia masih menunggu keputusan RUU Pilkada. Namun demikian, pihaknya telah siap menuju pilkada tahun depan.
“Keputusan politik, per detik bisa saja berubah. Hanya saja, mesin-mesin politik kami selalu siap. Buktinya kami menempati posisi sebagai pemenang ketiga pada pileg lalu. Sekarang, tinggal lebih mematangkan strateginya, sambil melihat setiap lawan yang akan maju dalam Pilkada Paser nantinya,” ujarnya. (sur)

Rabu, 24 September 2014

Ridwan Suwidi Minta PNS Disiplin

TANA PASER – Bupati Paser Ridwan Suwidi mengingatkan jajaran pemerintahannya, dari Camat hingga Kades, terus menegakkan disiplin bekerja sesuai waktu yang ditentukan. Sehingga pelayanan masyarakat berbuah maksimal. Hal itu disampaikan Ridwan saat membuka Rapat Koordinasi Lembaga Pemerintahan Desa/Kelurahan se-Kabupaten Paser Tahun 2014, bertempat di Gedung Pertemuan Awa Mangkuruku, Selasa (23/9) kemarin.
Ridwan menerangkan, keberadaan desa sebagai ujung tombak pembangunan cukup menentukan bagi maju tidaknya pembangunan di Kabupaten Paser ke depan. “Jika Kabupaten Paser ingin maju, maka bukan hanya kotanya yang maju, namun juga kecamatan dan desa diseluruh wilayah Paser harus lebih maju dan sejahtera,” kata Ridwan.
Oleh sebab itu, lanjut dia, dengan pelaksanaan rapat koordinasi, nantinya dapat memberikan manfaat untuk para Camat dan Kades, dalam mengemban tugas penyelenggaraan Pemerintah Desa yang baik, transparan dan akuntabel.
“Karena seorang Camat dan Kades, serta perangkatnya sangat menentukan keberhasilan proses penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan di tingkat desa untuk mencapai Paser yang sejahtera,” ucapnya.
“Jadilah, pemimpin dan pegawai kecamatan maupun pegawai di desa yang aktif dan berani membuat gebrakan dalam program-program pembangunan, yang dapat dilaksanakan dan bermanfaat bagi kemajuan desa menuju Paser sejahtera,” ujarnya.
Orang nomor satu di Pemkab Paser itu juga mengatakan, diharapkan agar satuan pegawai di Kabupaten Paser lebih disiplin dalam kinerja dan menjaga nama baik selama bekerja. “Kami berharap kepada satuan pegawai agar tidak terjaring kasus hukum dalam bekerja,” sebutnya. (sur)

No. Tujuh program pencanangan pembangunan di Paser :
1 Pembangunan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan.
2 Peningkatan sarana-sarana pendidikan.
3 Peningkatan jalan-jalan usaha tani atau jalan lingkungan desa.
4 Kegiatan pembangunan sarana penerangan di desa.
5 Pembangunan sarana air bersih di pedesaan
6 Pembangunan rumah layak huni.
7 Pembangunan pasar desa dalam rangka meningkatkan ekonomi masyarakat desa.
Sumber : Humas dan Protokol Setdakab Paser. (sur)

PKL di Paser Diminta Tertib

TANA PASER – Menjaga kebersihan kota merupakan kewajiban bersama. Selain bertujuan mempercantik wajah kota Bumi Daya Taka, juga memberikan nilai kemudahan bagi pedagang kaki lima untuk menggelar barang dagangan. Dengan tujuan penataan pusat ekonomi, tentu memiliki keuntungan untuk masyarakat yang mencari rezeki.
Baik pedagang buah-buahan, bunga, kebutuhan sembako hingga perlengkapan rumah tangga. Tak hanya itu, fasilitas pejalan kaki atau trotoar yang telah dibangun juga dapat dimanfaatkan bersama untuk keselamatan.
Perwujudannya, Satpol PP dan Dinas Kebersihan & Pertamanan Paser melakukan pembenahan barang dagangannya, seperti menggeser lapaknya lebih menjorok ke dalam. Hal itu mengacu Perda Nomor 28 Tahun 2008 Tentang Ketertiban umum.
Kepala Satpol PP Paser HM Guntur mengingatkan pentingnya kebersihan kepada para pedagang, tentunya terkait penataan kota, sehingga memberikan kesan bersih bagi siapapun, baik warga maupun mereka yang berkunjung ke Paser. Selain itu dapat memberikan kemudahan bagi para pejalan kaki untuk mendapatkan haknya.
“Kondisi pusat perekonomian kota dapat dibersihkan, terutama lapak dagangan yang sampai ke trotoar bagi pejalan kaki. Dua hal tersebut tentu mendatangkan manfaat bersama dan bersahabat dengan para pedagang. Selain keselamatan, juga keuntungan dalam menggelar barang dagangannya,” kata Guntur, kemarin.
Guntur juga menambahkan, pusat perekonomian seperti Kawasan Pasar Senaken, Kandilo Plaza, Jl RA Kartini diyakini memberikan magnet bagi pedagang, namun harus terus dipantau terkait kebersihan dan kerapihannya. “Selain menjalankan tugas sebagai penegakan Perda, banyak hal yang dilakukan Satpol PP selain penegakan Perda,” tandasnya . (sur)

Selasa, 23 September 2014

Pengesahan APBD-P Dipastikan Molor

TANA PASER - Penetapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) dipastikan molor. Pasalnya, hingga saat ini anggota DPRD Kabupaten Paser yang baru saja dilantik belum menyusun tata tertib dan alat kelengkapan dewan. Dengan demikian, pembahasan terhadap APBD-P dan Kebijakan Umum Anggaran–Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Ranperda APBD 2015 belum bisa dilaksanakan.
“Tentunya, APBD-P baru bisa kami tetapkan setelah alat kelengkapan dewan terbentuk,” kata Wakil Ketua Sementara DPRD Kabupaten Paser periode 2014-2019 H Abdul Latif Thaha dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Senin (22/9).
Saat ini, lanjut Latif Thaha, DPRD masih dalam pembahasan Tata Tertib dan Kode Etik. “Prosesnya masih jauh. Agenda kami sekarang masih dalam pembahasan tatib dan kode etik dewan. Itupun, belum diparipurnakan,” ucapnya.
Setelah diparipurnakan, pihaknya akan mengajukan usulan struktur pimpinan DPRD ke Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim). “Setelah tatib dan kode etik diparipurnakan, baru pengajuan ketua definitif. Nah, setelah ketua DPRD definitif, kami baru membentuk komisi-komisi dan alat kelengkapan dewan lainnya” ujarnya.
Apabila tatib dan alat kelengkapan belum terbentuk, otomatis pekerjaan di dewan tidak akan bisa berjalan. Sebab, nantinya akan dinilai melanggar aturan atau tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Padahal, pekerjaan seperti APBD-P 2014 sudah harus dibahas. Selain itu, Kebijakan Umum Anggaran Plafon Penggunaan Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2015 juga sudah di ajukan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kepada DPRD.
“Tentunya sudah seharusnya ini dibahas. Hanya saja alat kelengkapan seperti Badan Anggaran (Banggar), Badan Musyawarah (Bamus), Badan Legislasi Daerah (Balegda) dan Badan Kehormatan (BK) belum bisa dibentuk,” sebutnya.
Menurutnya, saat ini semestinya APBD-P untuk Tahun Anggaran 2014 ini sudah ditetapkan oleh anggota DPRD Kabupaten Paser periode sebelumnya. “Saya juga heran, mestinya sebelum masa jabatannya berakhir, anggota DPRD lalu telah menetapkan APBD-P tersebut,” tutupnya. (sur)

Senin, 22 September 2014

Senpi Berburu Rawan Disalahgunakan


TANA PASER – Maraknya penggunaan senjata api rakitan di wilayah hukum Polsek Muara Komam, menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat. Tidak menutup kemungkinan, senpi tersebut digunakan untuk tindak kriminalitas.
Senpi rakitan memang biasa digunakan oleh warga untuk membasmi hama babi liar dengan cara memburu. Namun bukan tidak mungkin juga berisiko membahayakan keselamatan warga lainnya.
Kapolres Paser AKBP Irwan Sik melalui Kapolsek Muara Komam AKP Subari meminta masyarakat yang memiliki senpi rakitan untuk segera menyerahkannya ke polisi.”TOlong serahkan senpi rakitan kepada kami bagi yang belum menyerahkan,” kata Subari kepada koran ini, kemarin.
Menurut Subari, muncul kekhawatiran apabila masyarakat sipil yang memegang senpi rakitan. “Sangat berbahaya ketika masyarakat memegang senpi rakitan karena dapat disalahgunakan peruntukannya. Apapun alasannya itu, tidak dibenarkan jika dipakai oleh masyarakat,” ujarnya.
Sebelumnya, pada 19 Agustus lalu, terjadi baku tembak masyarakat dengan menggunakan senpi rakitan yang berujung kematian, di kebun karet Desa Muara Karo, Kecamatan Muara Komam. Bahkan, pelaku dan korban masih memiliki hubungan tali keluarga.
“Sudah ada korbannya. Jangan lagi ada penambahan korban akibat senpi rakitan yang beredar di masyarakat. Kami akan menindak tegas ketika ada masyarakat yang terbukti menyimpan senpi rakitan,” terangnya.
“Sudah ada korbannya dan jangan lagi ada penambahan korban akibat senpi rakitan. Kami pasti akan menindak tegas ketika ada masyarakat yang menyimpan senpi rakitan,” tegasnya lagi.
Oleh sebab itu, lanjut Subari, pihaknya tidak akan pernah bosan untuk mengingatkan setiap warga tentang risiko bersenpi rakitan.
“Kami tidak pernah bosan mengimbau, guna memastikan bahwa senpi itu tidak lagi dipegang orang yang tidak bertanggung jawab. Kalau ingin menyerahkan, silakan melapor ke Polres. Senpi yang diserahkan ke kami, selanjua kami, selanjutnya kami gudangkan,” tandasnya. (sur)

PPP Inginkan Kursi Wakil Ketua DPRD


TANA PASER – PPP memastikan diri untuk mengusung kader terbaiknya untuk menempati posisi Wakil Ketua DPRD Kabupaten Paser. Alasannya sederhana, PPP menempati urutan ketiga di Pemilu Legislatif lalu setelah Partai Golkar dan Partai Demokrat.
“Kalau aturannya masih sama, kami mendapat jatah sebagai Wakil Ketua DPRD. Kan PPP pemenang ketiga pada Pileg lalu,” kata Anggota DPRD Paser, Abdul Latif Thaha kepada koran ini, kemarin.
Sebagaimana diketahui, Golkar memperoleh 2.2082 suara total di Paser yang terbagi di Dapil I 4.737 suara, Dapil II 1.632 suara, Dapil III 8.513 suara dan Dapil IV 7.191 suara. Sedangkan Partai Demokrat dengan 21.812 suara menduduki peringkat kedua, terdiri dari Dapil I 8.863 suara, Dapil II 4.118 suara, Dapil III 4.386 suara dan Dapil IV dengan 4.440 suara serta PPP ditempat ketiga dengan 11.297 suara.
Rapat internal PPP  Paser telah memutuskan mengusung Ketua DPC PPP Paser sebagai calon Wakil Ketua DPRD Paser periode 2014-2019. “Hasil rapat internal PPP, telah memutuskan saya sendiri sebagai calon Wakil Ketua DPRD dari PPP,” ucapnya.
Hanya saja, lanjut Latif Thaha, keputusuan ini belum sepenuhnya final. Karena, nuansa politik yang selalu berubah-ubah setiap detik. “Kalau masalah kepastian, kita sebagai manusia itu, hanya kematian yang pasti,” sebutnya.
Saat ini, sambungnya, DPRD Paser masih dalam pembahasan Tata Tertib (Tatib) dan Kode Etik. Dalam pembahasan tersebut, anggota terpilih DPRD Paser yang berjumlah 30 orang, terbagi menjadi dua. “Kan, pembahasannya terbagi dua. Jadi, untuk membahas Tatib 15 anggota, Kode Etik 15 anggota juga,” urainya. (sur)

Sabtu, 20 September 2014

Jangan Takut Jadi Saksi Kasus Narkotika

TANA PASER – Organisasi Nasional Peduli Anti Narkoba Tawuran dan Anarkis (Gepenta) Kabupaten Paser meminta masyarakat melapor dan tidak takut menjadi saksi apabila mengendus indikasi adanya kegiatan berpesta narkoba.
“Warga tidak usah takut akan menjadi saksi polisi atau takut dengan ancaman dari jaringan pengedar narkoba. Kami dan BNN, jelas akan melindungi dan merahasiakan identitas si pemberi informasi atau pelapor,” kata Ketua Gapenta Paser, Utuh Mahni, kemarin.
Menurutnya, kesadaran masyarakat masih minim untuk melapor ke pihak berwajib ataupun BNN. Umumnya masyarakat khawatir terlibat sebagai saksi polisi. “Kami akui juga, masyarakat masih takut menjadi saksi. Baik itu kekhawatiran akan waktunya tersita maupun khawatir diancam pengedar,” ujarnya.
Oleh sebab itu, lanjut Mahni, stigma ini yang perlu dihilangkan di kalangan masyarakat dan pemuda. “Makanya, kami meminta masyarakat tanggap dan mengadukan ke kepolisian atau BNN setempat, jika di lingkungannya terindikasi adanya peredaran ataupun transaksi narkoba,” harapnya.
Sebagaimana diketahui, aksi penggrebegan BNNP dan polisi di rumah artis Raffi Ahmad di Jakarta, juga berawal dari adanya warga yang mengendus kegiatan di rumah artis itu. Tapi BNN tidak sertamerta melakukan penyergapan dan berselang tiga bulan kemudian melakukan penggerebekan.
“Sebab, biasanya kasus narkoba mudah terungkap apabila berawal dari laporan warga di lingkungan sekitar. Artinya, informasi dari warga sangat dibutuhkan dalam memberantas narkoba,” jelasnya.
Bukan hanya terkait narkoba saja, sambung Mahni, melainkan untuk segala bentuk pelanggaran tindak pidana di Kabupaten Paser, peran serta masyarakat perlu ditingkatkan.
“Mari, bersama-sama menjaga keamanan lingkungan dan bersedia menjadi saksi bila ada pelanggaran pidana yang terjadi di wilayah hukum Kabupaten Paser,” tandasnya. (sur)

Kamis, 18 September 2014

Minat Baca di Paser Minim

TANA PASER – Minat baca masyarakat di Kabupaten Paser masih terbilang minim. Bahkan tidak hanya di Paser, rendahnya minat baca juga terjadi di Indonesia secara umum. Padahal dengan membaca, menjadikan masyarakat kaya akan ilmu pengetahuan.
“Minat baca di Indonesia masih sangat lemah, kalau dibanding dengan China dan Jepang. Apalagi, di Paser,” kata anggota terpilih DPRD Kabupaten Paser periode 2014-2019, Abdul Latif Thaha dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), kepada koran ini, kemarin.
Latif menerangkan, meski Indonesia tidak secara saklek menganut hukum Islam, namun faktanya mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim. “Sesuai dengan ayat yang diturunkan pertama kali di dunia oleh Allah SWT yaitu Iqra yang berarti bacalah. Artinya, kita sebagai seorang muslim membaca adalah sebuah kewajiban,” ujar Latif.
Menurut dia, hingga saat ini belum ada penelitian lebih lanjut dan mendetail mengenai minat baca di Kabupaten Paser. “Sayangnya, di sini belum ada penelitian lebih lanjut terkait minat baca,” ucapnya.
Masih menurut Latif, diharapkan kepada semua elemen masyarakat yang berada di Kabupaten Paser, bisa duduk bersama untuk menumbuh-kembangkan minat baca di Bumi Daya Taka. “Kedepannya, semoga kita bisa berdiskusi dan mengkaji bersama. Terutama dengan organisasi-organisasi mahasiswa di Kabupaten Paser,” tambahnya.
Hanya saja, sambung Latif, hasil dari diskusi dan kajian terkait peningkatan minat baca di Kabupaten Paser, meskipun sejauh ini tidak ada realisasinya namun memberikan dampak yang cukup besar. “Jangan sampai hanya diskusinya saja yang banyak tapi impelementasi dan follow up hasilnya tidak direalisasikan dilapangan,” ungkap Latif.
Tidak cukup di situ, Latif juga mengimbau agar keberadaan perpustakaan dapat menjadi episentrum intelektualitas di Kabupaten Paser dan bukan sekadar tempat menyimpan buku dan arsip semata, melainkan juga sebagai pusat informasi, kegiatan dan pusat diskusi. (sur)

Warga Masih Abai Aturan Berkendara

TANA PASER – Dalam waktu dekat, Satuan Lalu lintas (Satlantas) Polres Paser, akan sosialisasi tertib lalu lintas kepada masyarakat. Target utamanya adalah pengendara kendaraan roda dua.


“Sebenarnya sih, persoalan tertib berlalu-lintas tidak perlu disosialisasikan lagi. Tapi, melihat kondisi di Paser, kami merasa perlu untuk menginformasikan kembali,” kata Kasat Lantas Polres Paser, AKP Ramadhanil SH SIK
kepada Koran Kaltim.



Perwira Polisi yang baru bertugas seminggu di Paser ini, mengaku menemukan banyak pelanggaran di Tana  Paser. Paling kasat mata adalah tidak menggunakan helm, abai dengan rambu lalu-lintas, dan penggunaan knalpot racing yang memekakkan telinga.



“Terutama pengendara kendaraan roda dua, banyak yang tidak memakai helm, dan penggunaan knalpot racing. Banyak, juga keluhan warga yang sudah masuk di Polres terkait kebisingan,” ucapnya.



“Yang paling parah, seringnya mengambil jalan orang, terlihat di seputaran ruas jalan depan Pasar Penyembolum Senaken, dan di Depan Hotel Mama Rina. Saya harap, setelah dilakukan penyuluhan, masyarakat bisa sadar
pentingnya tertib berlalu-lintas untuk menjaga keselamatan,” tegasnya.



Ia pun berpesan kepada masyarakat melalui media ini, agar selalu menjaga keamanan dan keselamatan dalam berkendara, seperti pentingnya pengecekan kelayakan kondisi kendaraan, surat-surat, dan kelengkapan pengaman saat berkendara. (sur)

Rotan Melimpah, Warga Dilatih Berkreasi


TANA PASER – Untuk meningkatkan potensi hasil hutan berupa Rotan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser melalui Kecamatan Paser Belengkong menggelar Pelatihan Pengembangan Sumber Daya Manusia di Aula Desa Laburan, Kecamatan Paser Belengkong. Pelatihan selama tiga hari, Selasa-Kamis (16-18/9), merupakan kerjasama pemerintah dengan PT Borneo Indah Marjaya (BIM).

“Dalam penyelenggaraan seminar tiga hari ini, kami bekerjasama dengan PT BIM, untuk mengangkat potensi yang ada di Desa Laburan. Seperti pengrajin Rotan,” terang Camat Paser Belengkong Ibnu Mansyah, kepada Koran Kaltim, Rabu (17/9).

Menurutnya, meskipun infrastruktur Desa Laburan masih sangat minim, kualitas hidup warganya harus meningkat, baik dari segi ekonomi, maupun kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)-nya. “Desa Laburan ini, bukan tempat baru untuk saya, makanya saya menitip warganya untuk ikuti pelatihan kewirausahaan ini. Karena, kalau bukan kita sendiri yang berusaha, siapa lagi yang diharapkan untuk merubah kehidupan kita sendiri, dan kesempatan seperti (ini) sangat langka di sini,” ucapnya.

Demi mendapat hasil yang maksimal, lanjut Ibnu Mansyah, pihaknya langsung menghadirkan para pakar dari Balai Besar Pendidikan & Pelatihan Ekspor Indonesia dari Kementerian Perdagangan Republik Indonesia sebagai Narasumber.

“Sengaja kami menghadirkan pemateri andal di bidangnya, adalah Supriyanto, Anwar, Zulkifli, Endro Pranowo dan I Made Agus Dwiatmika. Supaya dapat memberikan perubahan mengenai trik untuk memasarkan Kerajinan
Rotan, seperti Lampit, Keranjang Belanja dan Piring Buah,” urainya.

Kemudian, Ibnu Mansyah juga mengapresiasi Camat Paser Belengkong periode sebelumnya. Atas kinerjanya, kegiatan ini bisa terlaksana saat ini. “Kami juga berterimakasih kepada Bu Puji Widyastanti, karena telah memprogramkan kegiatan ini. Dan selama ini, sangat antusias untuk memajukan Bumdes (Badan Usaha Milik Desa,red) disini,” ujarnya.

Sebelumnya, Kabid Industri Dinas Perindustrian dan ESDM Kabupaten Paser, Duma Rilva SE menegaskan, pembinaan hasil kerajinan rotan diharapkan bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Mengingat rotan yang banyak berada di desa ini.

“Kesempatan ini sangat baik untuk masyarakat dalam pengembangan SDM untuk berwirasasta dalam persaingan dagang,” kata Duma Rilva saat membuka acara pelatihan hasil Rotan yang diikuti sebanyak 20 peserta ini, Selasa (16/9). (sur)

Rabu, 17 September 2014

Impelementasi PP 48/2014 Belum Optimal

TANA PASER – Pemberlakuan peraturan pemerintah (PP) Nomer 48/2014 sejak 10 Juli 2014 lalu sebagai pengganti PP No 47 Tentang Tarif Pencatatan Nikah di luar KUA dan di luar jam kerja, dinilai belum optimal.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Paser Maslekhan mengatakan, meskipun mekanisme yang ada di PP belum begitu dipahami, namun setiap Kantor Urusan Agama (KUA) se-Kabupaten Paser telah melaksanakannya.
“Alhamdulillah, rekan-rekan di sini telah melaksanakan isi PP Penerapan tarif sebesar Rp600 ribu untuk pencatatan nikah di luar gedung KUA. Sedangkan di dalam gedung KUA bebas biaya,” kata H Muslekhan kepada koran ini. Menurutnya, pemberlakuan tarif itu dimaksudkan meminimalisir gratifikasi yang selalu dituduhkan kepada penghulu. “Jangan salah sangka, uang itu langsung disetor oleh pemohon ke rekening pusat di bank yang telah ditunjuk. Setelah itu, bukti setornya baru diserahkan ke KUA,” ucapnya.”. Penghulu, lanjut Muslekhan, dilarang keras menerima uang transport, bahkan bingkisan saat menikahkan di luar KUA dan di luar jam kerja. Mereka mempertanyakan bagaimana kesejahteraan penghulu nantinya. Ongkos dan biaya yang didapat tidak sebanding dengan uang yang dikeluarkan ke lokasi pernikahan.
“Kami sadari lokasi disini sangat jauh, berbeda dengan di Pulau Jawa, apalagi di pelosok desa. Dimana, untuk menuju lokasi pernikahan mengeluarkan uang tidak sedikit, tapi kalau menerima dari pengantin nanti kena sanksi satu tahun penjara,” ujarnya.
Muslekhan  mengapresiasi Pemkab atas perhatiannya terhadap petugas di lapangan. “Kami sangat berterimakasih kepada pemkab karena telah memberikan insentif kepada petugas kami di desa,” tutupnya. (sur)

Raskin Tersalurkan Baru 70 Persen

TANA PASER – Sejak Januari Hingga Minggu kedua September tahun ini, penyaluran dan pembayaran Beras Miskin (Raskin) di Kabupaten Paser, baru mencapai 70 persen.
“Serapan Raskin, Januari hingga sekarang baru 70 persen,” kata Kepala Kantor Seksi Logistik Badan Urusan Logistik (Bulog) Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Ariston Setiawan, didampingi Ketua Satuan Kerja Raskin, Indrawahyudi.
Kondisi geografis di Kabupaten Paser, menjadi kendala Raskin belum seluruhnya tersalurkan. Seperti akses transportasi, jumlah Rumah Tangga Sasaran (RTS) yang tidak sesuai dan desa yang sedang mengalami musim panen. “Kalau kendalanya sih masih sama seperti tahun lalu,” ujarnya.
Namun demikian, sambung Indrawahyudi, pihaknya tetap optimis penyaluran dan pembayaran selesai hingga akhir tahun ini. “Kan, SPA (Surat Permintaan Alokasi,red) sudah terbit untuk 12 bulan. Kami tetap optimistis selesai akhir tahun. Soalnya, tahun lalu saja bisa selesai. Padahal ada masuk tambahan Raskin,” tambahnya.
Menurutnya, untuk tahun ini, jumlah total Rumah Tangga Sasaran (RTS) di Kabupaten Paser sebanyak 15.414 dengan 231-210 Kg per bulannya. “Kemungkinan, tahun depan ada perubahan jumlah RTS di Paser,” ungkapnya.
Lebih jauh Indrawahyudi mengatakan, untuk tahun 2013 lalu masih ada desa yang belum menyelesaikan hingga 2014 ini. “Desa Muara Toyu, Kecamatan Long Kali, sekitar 3,7 Ton,” sebutnya.
Untuk diketahui, Bulog Kalimantan Timur (Kaltim) akan menggelar Monitoring dan Evaluasi Raskin jenjang Provinsi Kaltim di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) pada 25 September men-datang.(sur)

Jumat, 12 September 2014

Pasar Tani Beragam dan Murah

TANA PASER – Pasar Tani bisa menjadi pilihan masyarakat di berbagai kalangan untuk mendapatkan beras lokal, sayuran, buah-buahan, hingga hewan ternak dan ikan segar dengan harga terjangkau. Tak hanya itu, makanan ringan produk rumah tangga juga dijual di lokasi ini. Di antaranya, Kacang Kering, Kerupuk Udang dan Kripik Pisang.
Wakil Bupati Paser HM Mardikansyah SH MAP, dating ke lokasi tanpa pengawalan. Ia  sengaja datang untuk melihat kondisi pasar, sekaligus berbelanja untuk keperluan pribadi. Di samping itu, ia mengaku menikmati harga murah atas komoditas yang ia beli di tempat ini.
“Harganya sangat murah, bahkan saya sempat berbelanja, dan sudah mendapatkan barang yang cukup lumayan seperti beras lokal ini,” kata Mardikansyah, di lapangan eks Dinas Kesehatan, Jum’at (12/9).
Pasar ini terletak di Jalan Jendral Sudirman, Kabupaten Paser. Di tempat ini, pihak pembeli hanya bertemu dengan ketua kelompok tani di bantu dengan PNS dan PTT pada SKPD terkait sebagai pihak penjual. Apabila konsumen ingin membeli dengan jumlah banyak, dapat menghubungi melalui kontak telepon yang telah tertera.
 “Kondisi ini sangat baik untuk menumbuhkan minat daya beli masyarakat, dalam masa pemasaran yang diterapkan cukup baik, terutama sampai ke pelosok desa,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Dinas Pertanian dan Perkebunan H Abdul Rasyid mengatakan cara dagang seperti ini, merupakan upaya mendekatkan ketua kelompok tani dengan anggotanya.

“Kami menggunakan ketua kelompok untuk bertransaksi dan di bantu beberapa PNS dan PTT dari SKPD terkait untuk berdagang, sedangkan para petani yang berada di kebun tetap melaksanakan aktifitas,” ungkapnya. (sur)

13 SD Belum Terima Buku K13

TANA PASER – Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Paser, H Shafruddin mengatakan, sebanyak 13 Sekolah Dasar (SD) setempat belum menerima buku Kurikulum 2013 (K13). Setelah dilakukan pengecekan, ternyata kesalahan terletak pada percetakan.
“Untuk buku K13, tinggal 13 SD yang belum menerima. Setelah ditelusuri di percetakan kenapa tertinggal yang 13 tersebut, ternyata kesalahan ada di percetakan,” kata Shafruddin kepada Koran Kaltim di ruangannya, Jum’at (12/9).
Menurutnya, Buku K13 sudah tidak bisa lagi untuk dikirim ulang. Karena, buku tersebut akan kadaluarsa. “Tapi setelah kita susul, sudah tidak bisa lagi, karena akan kadaluarsa yang mau dikirim itu. Tapi sebenarnya, secara keseluruhan itu tidak terlalu menjadi masalah” ungkapnya.
Terkait penerapan K13 di Kabupaten Paser, lanjut Shafruddin, pihak Disdik Paser telah menggelar sosialisasi dan pelatihan bagi tenaga pendidik. “Selain itu, kita telah siap terapkan Kurikulum 13 di Bumi Daya Taka (sebutan lain Kabupaten Paser,red). Dan saat ini pelatihan K13 bagi guru sedang berjalan,” urainya.
Sedangkan untuk tenaga pengajar yang belum mengikuti pelatihan penerapan Kurikulum 2013, Shafruddin memastikan, pihaknya telah menyiapkan materi dalam bentuk kepingan Compact Disc (CD) untuk guru. “Kalaupun ada guru yang belum mengikuti pelatihan, kami telah bekali dengan CD sebagai pengganti buku tersebut,” ucapnya.

Shafruddin juga mengatakan, system K13 yang akan diterapkan sekolah di setiap jenjang pendidikan. Dipastikan, lebih merangsang pola pikir siswa menjadi lebih kreatif dalam belajar. “Sistem K13, sangat berbeda dengan system pembelajaran sebelumnya. Karena, materi dalam sistem tersebut telah disesuaikan dengan perkembangan peserta ajar,” tutupnya. (sur)

Jaring 10 Siswa Kuliah Gratis ke China

TANA PASER – Pemkab Paser melalui Dinas Pendidikan melakukan penjaringan peserta didik lulusan SMA yang ingin melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi ke China. Sepuluh siswa yang terpilih bakal bersekolah gratis.
“Kabupaten kita dipilih oleh SEAMOLEC (Southest Asian Minister of Regional Open Learning Centre), mendapat kesempatan mengirimkan 10 siswa untuk melanjutkan pendidikan secara gratis di China,” kata Kepala Disdik Paser Shafruddin, kemarin.
Proses seleksi siswa, lanjut Shafruddin, diselesaikan langsung hari ini melalui tiga tahapan seleksi yang terdiri dari kecakapan berbahasa Inggris, mental dan fisik serta potensi yang dimiliki siswa. Tercatat, 50 orang yang telah mendaftar dan mengikuti seleksi tahap pertama.
“Ini kan pesertanya yang terdaftar sebanyak 50 orang, jadi seleksi kami bagi menjadi 3 tahap. Sampai nantinya terjaring menjadi 10 siswa yang paling berkemauan keras untuk maju. Setelah pengumuman, 10 siswa terpilih akan mengikuti pembekalan di Jakarta selama 3 bulan sekaligus untuk mempelajari bahasa China,” ujarnya.
Shafruddin juga menambahkan, meskipun para siswa diberikan kesempatan untuk memilih jurusan sendiri, namun pihaknya telah menentukan jumlah setiap siswa untuk satu jurusan. “Karena khawatir 10 siswa tersebut tidak bisa membaur disana (China), maka kami telah tentukan dua siswa untuk setiap satu jurusannya,” terangnya.
Menurutnya, banyak sekali tawaran beasiswa dari berbagai perguruan tinggi di China. Namun, pihaknya memilih kampus yang memberikan beasiswa secara penuh. Artinya, para orang tua siswa tidak lagi memikirkan beban biaya apapun.
“Sengaja kami memilih dua perguruan tinggi saja karena mereka berikan tawaran tanpa biaya Pendidikan, tanpa biaya akomodasi dan tanpa biaya konsumsi lagi. Yakni, Nanjing College of Chemical Teknologi dan Nanjing Institute of Railway and Tecnology. Keduanya untuk program D3,” jelasnya.
Meskipun beasiswa penuh, sambung Shafruddin, tetap saja ada tambahan biaya. Di-antaranya, pengurusan passport dan visa, biaya transportasi ke China serta transportasi ke lokasi dua perguruan tinggi tersebut. “Tapi, tetap para orang tua siswa tidak perlu khawatir, karena pihak Pemkab Paser yang menanggungnya,” ujarnya.
Terkait terpilihnya Kabupaten Paser, Shafruddin menerangkan, ternyata disebabkan Akademi Komunitas di Paser mendapat predikat terbaik se-Kaltim. “Penilaiannya dari segi kuantitas pendaftar di Akademi Komunitas, yang jumlahnya jauh diatas kuota tampung. Selain itu, SEAMOLEC juga melihat dukungan penuh dari pihak Pemkab Paser terhadap Akademi Komunitas,” pungkasnya. (sur)

No. Pilihan Jurusan Bagi Siswa Terpilih Beasiswa ke China
1.  Nanjing college of Chemical Teknologi (D3)
  Applied chemical technology (Teknologi Kimia Rekayasa).
  Fine Chemical technology (Teknologi Kimia Jaringan).
  Environmental Monitoring and Control Technology (Teknologi Kontrol dan Monitoring Lingkungan).
  Polymer Material Applied Technology (Teknologi Rekayasa Material Polimer).
  Refrigeneration and Cold Storage Technology (Teknologi Pendingin dan Kotak Pendingin).
  Welding Technique and Welding Automation (Teknik Pengelasan dan Pengelasan Otomatis).
  Mechanical and Electrical Equipment Repair and Management (Manajemen dan Perbaikan Peralatan Listrik dan Mesin).
  Elektrical Automation Technology (Teknologi Listrik Otomatis).
  Mechatronics Technology (Teknologi Mekanik, Elektronik dan Informatika).
  Tourism Management (Manajemen Kepariwisataan).
  Internasional Bussiness and Logistics Management (Manajemen Logistik dan Bisnis Internasional).
2. Nanjing Institute of Railway and Tecnology (D3)
  Manajemen Transportasi Kereta Api.
  Sinyal Komunikasi Kereta Api.
  Teknology Lokomotif dan Kendaraan.
  Bisnis Internasional.
  Manajemen Logistik.
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Paser. (sur)

Kamis, 11 September 2014

Pasar Senaken Segera Tertib Ukur

TANA PASER – Kabupaten Paser bakal memiliki Pasar Tertib Ukur disingkat PTU. Pasar yang dibentuk oleh Dinas Perdagangan, Koperasi (Disdagkop) dan UKM itu nantinya bakal menjadi tempat ajang saling percaya antara penjual dan pembeli saat bertransaksi jual beli.
PTU sebenarnya bukan pasar baru, melainkan Pasar Penyembolum Senaken, yang tengah dievaluasi oleh tim dari Direktorat Metrologi Bandung, Balai Standarisasi Metrologi Legal Region Kalimantan-Banjarmasin dan UPTD Metrologi Samarinda, pada Rabu (10/9) kemarin.
“Saya yakin, Pasar Penyembolum Senaken dipastikan mendapat predikat PTU. Tapi yang paling berat adalah mempertahankan predikat PTU itu,” kata Kepala Disdagkop dan UKM Kabupaten Paser, Sudirman kemarin.
Sudirman berharap kepada seluruh komponen yang terlibat dapat bekerjasama dan berupaya lebih keras lagi untuk mewujudkan predikat PTU dan mempertahankannya.
“Ke depannya, saya harap semuanya bisa bekerja sama dan berupaya lebih, dalam menjaga predikat ini. Siapa tahu, Kabupaten Paser bisa menyusul sebagai DTU atau Daerah Tertib Ukur,” ujarnya.
Sementara, salah satu Tim Evaluasi PTU, Rudi Rediana dari Dirjen Metrologi Bandung mengatakan, bahwa Pasar Penyembolum Senaken menyisakan 10 persen lagi menuju PTU.
“Dari hasil evaluasi tadi, Pasar Penyembolum Senaken sudah 90 persen kepastiannya menjadi PTU,” kata Rudi.
Meskipun masih memiliki beberapa kekurangan, lanjut Rudi, tapi pihak tim evaluasi PTU 2014 melihat ada inisiatif dari pihak Disdagkop & UKM untuk mengatasinya. “Memang ada beberapa yang kurang tepat. Tapi kami juga menilai, bagaimana caranya agar pihak kabupaten untuk mengatasinya. Ternyata, kekurangan tersebut telah diketahui oleh kabupaten dan telah diberi solusinya,” sebut Rudi.
Terpisah, salah satu pedagang sayur di Pasar Penyembolum Senaken, Wagi (49) mengatakan, dia sangat mengapresiasi kegiatan tera ulang terhadap timbangannya. Sebab dengan menggunakan timbangan yang memenuhi standar dan sesuai ukuran, membuat pembeli terus berdatangan.
“Saya senang aja saat diperiksa timbangannya. Semakin jujur, rezeki semakin mudah datang. Konsumen merasa aman membeli barang kami, apalagi setelah ditetapkan sebagai PTU,” akunya.
Mahendra (40), salah satu konsumen mengaku senang dengan rencana pencanangan Pasar Penyembolum Senaken sebagai PTU. Ia pun berharap semua pasar di Paser bisa berstatus tertib ukur, sehingga tidak ada lagi konsumen yang merasa dirugikan oleh timbangan pedagang.
“Selama ini konsumen hanya menerima saja barang yang dibeli, setelah ditimbang pedagang. Jadi saya sangat mendukung dengan program pasar tertib ukur ini,” pungkasnya. (sur)


No. Kriteria pasar tertib ukur :
1. Semua UTTP yang digunakan bertanda tera sah yang berlaku;
2. Semua pedagang pengguna UTTP sudah mendapatkan penjelasan 
  langsung tentang penggunaan UTTP dengan benar dan sanksi;
3. Pasar dikelola dengan suatu manajemen;
4. Manajemen pengelola pasar memahami pemakaian UTTP yang benar
  dan melakukan pembinaan kepada pemakai UTTP secara rutin;
5. Pengelola pasar memiliki data yang valid tentang jumlah, jenis
  dan pemilik UTTP;
6. Pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota mempunyai
  program kerja pembinaan penggunaan UTTP di pasar.
Sumber : Dirjen Metrologi Bandung. (sur)