Jumat, 28 November 2014

Jelang MEA 2015, Pencaker Dibekali

TANA PASER -  Jelang pelaksanaan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Paser menggelar sejumlah pelatihan untuk meningkatkan skill para pencari kerja (pencaker) di Paser.
“Sebagai salah satu upaya untuk mempersiapkan tenaga kerja di Paser dalam menghadapi MEA 2015, kami menggelar 8 pelatihan beberapa waktu lalu. Dimana 6 jurusan bersumber dari APBN dan 2 jurusan dari APBD,” ujar Kepala Disnakertrans Kabupaten Paser, Sanjoyo kepada Koran Kaltim., Jum’at (28/11).
Dari 85 pendaftar, peserta pelatihan yang hadir di Balai Latihan Kerja (BLK) KM 5, berjumlah 70 orang. “Pelatihan tidak menyentuh kepada yang teknis-teknis, tapi lebih kepada pengenalan dunia industri atau perusahaan,” ucapnya.
Kedepan, pihaknya akan bersurat secara resmi kepada perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Paser untuk memberikan pembinaan lebih lanjut kepada para peserta ini. “Jadi, perusahaan nantinya yang menentukan sesuai jurusan atau keahlian mereka, misalnya, yang lulusan SMK Otomotif dilatih bidang mesin, untuk instruktur dari Kideco, PAMA, Petrosea, BUMA dan BPJS Ketenagakerjaan. Kami berharap, supaya 70 orang ini terserap semua seperti siswa pembekalan calon magang angkatan pertama dan kedua,” ujarnya.
Sayangnya, saat ini pihaknya belum mengetahui perkembangan alumni pelatihan tersebut. Pasalnya, tidak ada laporan, baik dari yang bersangkutan maupun dari pihak perusahaan.
“Daya serap tenaga kerja kita tinggi tiap tahunnya, tapi tak bisa kami ukur, karena tak ada laporan. Padahal, kami sangat memerlukan data itu untuk mengetahui indek pertumbuhan ekonomi terhadap pertumbuhan tenaga kerja,” sebutnya.
Sanjoyo mengatakan, jika pertumbuhan ekonomi 1 persen, maka Indonesia harus menyerap tenaga kerja minimal 1 juta orang. Dan begitu pula sebaliknya. (sur)

Ditetapkan, Camat dan Lurah Berprestasi

TANA PASER – Tim Penilaian Lomba Camat dan Lurah Berprestasi 2014, sampaikan hasil pemenang sebagai bukti dari pelayanan administrasi publik di tingkat kecamatan dan Kelurahan.
“Dari hasil penilaian kami beberapa waktu lalu, keluar sebagai Pemenang Lomba Camat dan Lurah Berpestasi 2014. Adalah Camat Batu Sopang H Firhansyah, dan Lurah Long Ikis H Husni,” kata Ketua Panitia Lomba Camat dan Lurah Berprestasi 2014 jenjang kabupaten, H Heriansyah Idris di Ruang Kerjanya, Kamis (27/11).
Pengumpulan data dan pemberian nilai oleh Tim Penilaian Lomba Camat dan Lurah Berpestasi 2014, digelar sejak beberapa bulan lalu. “Sebagai pimpinan tentu harus memberikan contoh dan terapan kedisiplinan bagi para PNS dan PTT dalam menjalankan tugas untuk pelayanan masyarakat. Ke depannya, camat dan lurah terbaik 2014 segera diajukan untuk mengikuti Lomba seperti ini lagi di jenjang provinsi,” ucapnya.
Dalam penentuan pemenang, panitia seleksi menetapkan beberapa Kriteria penilaian. Di antaranya, mengkoordinasikan pemberdayaan masyarakat, trantibum dan penegakan peraturan perundang-undangan, melaksanakan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum, serta  penyelenggaraan kegiatan pemerintah di tingkat kecamatan. (sur)

Angka Kematian Ibu Bisa Ditekan

TANA PASER – Kepala Bappeda Kabupaten Paser, Ambo Lala mengatakan, Angka Kematian Ibu (AKI) di Paser bisa dikurangi pada 2015, dengan cara menetapkan kebijakan tepat sasaran. Diketahui, hingga akhir Oktober lalu, di Kabupaten Paser  jumlah AKI mencapai 7 orang.
“Kebetulan pada 2011 lalu, ada penelitian AKI di Paser oleh Universitas Adelaide, jadi kita berharap supaya hasil penelitian bisa menjadi salah satu referensi dalam menetapkan kebijakan pemerintah dalam upaya menurunkan AKI,” katanya, Kamis (27/11).
Hanya saja, lanjut Dia, kendala yang dihadapi saat ini adalah hasil penelitiannya belum diberikan kepada pemerintah Kabupaten Paser. Meski demikian dirinya sangat yakin instansi terkait yakni Dinas Kesehatan, RSUD Panglima Sebaya dan seluruh UPTD Puskesmas sudah sangat paham langkah yang harus ditempuh untuk menurunkan AKI.
“Instansi di urusan kesehatan sudah sangat paham, karena ini merupakan tugas keseharian, sehingga kita sebenarnya tidak perlu terlalu khawatir ini akan menjadi hal yang sulit. Dan jika daerah lain memiliki 2 AKI saja, berarti seharusnys di Paser pun seperti itu pula,” ucapnya.
Menurutnya, Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Paser tahun ini menjadi Pekerjaan Rumah tersendiri bagi pengambil kebijakan di bidang kesehatan. Pasalnya, angka ini sangat tinggi di tengah upaya mencapai salah satu goal MDGs yaitu penurunan AKI.
“Usai menghadiri Rakor bidang Kesehatan di Kantor Gubernur Kaltim beberapa waktu lalu, tahun ini Paser berkontribusi hampir 10 persen dari AKI Provinsi Kaltim yang semuanya berjumlah 69 jiwa,” sebutnya. (sur)

Kamis, 27 November 2014

2015, Tarif PDAM Naik Rp 1/Liter

Pertimbangan Mutu Layanan dan Inflasi
TANA PASER - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kandilo Kabupaten Paser berencana menaikan tarif dasar air sebesar Rp 1 per liter untuk semua golongan pelanggan.  Harga baru diberlakukan mulai Januari 2015 mendatang. Hal ini terungkap dalam Dialog Interaktif, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Paser, Selasa (26/11).
“Kami berencana menaikkan tarif PDAM pada Januari tahun depan, sebesar Rp 1 per liternya. Kenaikan ini telah kami sosialisasikan ke kecamatan-kecamatan, dan mereka telah menyetujuinya,” kata Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Kandilo, Ir H Amis Masse saat menjadi Narasumber Dialog Interaktif Diskominfo Paser.
Kenaikan tarif, menurutnya terpaksa dilakukan karena PDAM harus mempertahankan kualitas pelayanan kepada pelanggan. Sebab, laju inflasi, kenaikan tarif dasar listrik dan harga BBM membuat biaya produksi pengolahan dan pemeliharaan jaringan air ikut meningkat.
“Dan kenaikan ini telah mendapat persetujuan dari Pak Bupati, kan berdasarkan Permendagri No 23/2006 tentang air minum, kenaikan tariff PDAM wajib diketahui dan disetujui kepala daerah,” sebutnya.
Menurutnya, PDAM juga melaporkan rencana kenaikan harga ini kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Paser. Saat ini, harga jual air kepada pelanggan adalah Rp 3,3 per liter. Jika dinaikan sebesar Rp 1 per liter, maka tarif baru menjadi Rp 4,3 per liternya. “Pelanggan terbesar kami ada di Kecamatan Tanah Grogot.” ujarnya.
Salah seorang pelanggan PDAM, Rusdiansyah (40) mengatakan, rencana kenaikan tariff PDAM masih dianggap wajar. “Kalau hanya naik 1 rupiah per liternya, masih dalam taraf kewajaran,” kata warga Perum BTN Desa Jone, Kecamatan Tanah Grogot ini.
Sementara itu, dalam dialog interaktif tersebut, ada salah satu penelepon yang mengeluh bahwa di rumahnya belum terpasang sarana air bersih. Padahal, sudah sekitar 3-4 bulan lalu mengajukan permohonan pemasangan baru PDAM.
“Memang ada daerah-daerah tertentu, ketika sampai debit airnya kecil, terutama lokasi yang berjauhan dari pipa induk. Makanya belum dipasangkan instalasinya, karena belum memenuhi syarat,” jawab Dirut PDAM Tirta Kandilo. (sur)

Bappeda Optimis Bandara Selesai Tepat Waktu

TANA PASER – Kepala Bappeda H Ambo Lala mengatakan pembangunan bandara Tana Paser di desa Rantau Panjang akan selesai dan siap digunakan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
“Kami tetap berkeyakinan, bandara segera terselesaikan sesuai target waktunya. Saat ini sisi darat sudah mencapai 40 persen, dan kami akan melakukan beberapa percepatan dengan menggunakan teknologi khusus,” kata Ambo Lala usai Rembuk Pendidikan di gedung Awa Mangkuruku, Selasa (25/11).
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Paser telah melakukan segala daya untuk mewujudkan bandara, termasuk berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat. Salah satunya, pekan lalu Bappeda mendampingi Bupati Paser, HM Ridwan Suwidi bertemu dengan Wakil Presiden (Wapres) RI HM Jusuf Kalla.
“Dan saat pertemuan dengan Pak Wapres, kami juga ada menyinggung pembangunan bandara di Bumi Daya Taka. Beliau merespons positif dengan keberadaan bandara, yang memang dibutuhkan oleh masyarakat Paser,” sebutnya.
Ia melanjukan, pihaknya telah mengalokasikan anggaran bandara untuk Tahun Anggaran (TA) 2015. “Percepatan pembangunan bandara ini juga menjadi salah satu agenda utama Pemkab Paser. Termasuk di dalamnya terkait dengan pengalokasian anggaran untuk 2015,” pungkasnya. (sur)

Rabu, 26 November 2014

UMK 2015, Naik Rp 120 Ribu

TANA PASER - Upah Minimum Kabupaten (UMK) Paser 2015 ditetapkan sebesar Rp 2.131.660,- atau naik sebesar Rp 120.660, dibanding UMK 2014 sebesar Rp 2.011.000. Data ini diperoleh Koran Kaltim dari salah satu pegawai Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), Kabupaten Paser yang enggan dikorankan namanya.
Kepala Disnakertrans Kabupaten Paser, Sanjoyo saat dikonfirmasi, menolak menyebutkan besaran UMK. Namun ia menjamin, proses penetapan UMK 2015 telah melalui diskusi dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Paser, dan unsur serikat pekerja/serikat buruh Kabupaten Paser.
“Setelah melalui diskusi dalam dua kali rapat, yakni pada 10 dan 18 November lalu, akhirnya disepakati penetapan UMK 2015. Untuk besarannya belum bisa saya ungkap, karena belum ditetapkan oleh Gubernur,” katanya kepada Koran Kaltim, Selasa (25/11).
Saat ini Disnakertrans sedang mengajukan hasil rapat UMK kepada Gubernur Kalimantan Timur melalui Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser. “Sekarang sudah di Pemkab, kan yang mengusulkan besaran UMK ke Provinsi Pak Bupati. Jadi, masih dalam proses untuk diajukan ke provinsi,” ucapnya.
Diketahui, nilai UMK yang ditetapkan telah mempertimbangkan nilai inflasi per Oktober 2014 sebesar 5,4 persen di Kabupaten Paser, serta pertumbuhan ekonomi dan kelangsungan usaha perusahaan.
Menurutnya, saat ini pula Disnakertrans sedang merumuskan Upah Minimum Sektoral Kabupaten (UMSK) Perkebunan dan Pertambangan di Paser. “Tapi penetapan UMSK tidak seperti penetapan UMK, yang terpenting adalah tidak boleh di bawah standar UMK dan UMP. Dan dipastikan juga mengalami kenaikan,” pungkasnya . (sur)

Teatrikal, Kampak Rela Dilempar Cat

TANA PASER – Langkah Yit Kampak, warga negara asing (WNA) asal Chekoslovakia dalam menggeluti dunia seni memang benar-benar serius. Ini dibuktikan dalam totalitas Yit Kampak saat menciptakan lukisan-lukisannya.

Tak tanggung-tanggung, pelukis wanita ini rela badannya dilempari pewarna dalam aksi teaterikal menunjukkan salah satu lukisannya di depan para pengunjung pameran seni ‘Art Exhibition’, rangkaian Pensi Pomekite’ Seni Budaya Paser 2014. Pomekite’ dalam bahasa Indonesia adalah Pertunjukan.
“Aksi teaterikal ini adalah sebuah pertunjukan kesabaran dalam menghadapi hidup, di mana setiap profesi pasti ada sisi-sisi yang kadang mengganggu, menghalangi dan menghambat dari yang kita tuju. Dengan kesabaran, kita pasti mampu melewatinya,” kata Yit Kampak yang juga bisa berbahasa Bugis ini, Selasa (25/11).
Dalam gelaran ini Yitka (biasa dipanggil) menampilkan salah satu karya seni rupa berjudul ‘Different Solution’. “Awalnya saya ingin melukis langsung di sini, tapi karena untuk melukis langsung makan waktu sekitar 4 jam. Makanya, saya menampilkan lukisan yang sudah jadi, dengan aksi teaterikal,” jelasnya.
Menurutnya, lukisan wajahnya sendiri dengan topeng etnik Kalimantan tersebut, dibuat khusus untuk ditampilkan di Paser. Meskipun, ide lukisan berasal dari pengalamannya di pedalaman Suku Dayak Kenyah. “Setelah sampai di sini, baru inspirasi bentuk teaterikalnya timbul,” tukasnya.
Dari pantauan Koran kaltim, pameran seni rupa yang digelar di Gedung Perempuan Berjaya Kabupaten Paser ini memajang karya pelukis Paser dan luar Paser. Selain itu juga dipajang hasil kreasi Bank Sampah Kabupaten Paser yang berupa kerajinan tangan dengan memanfaatkan sampah. (sur)