Jumat, 13 Februari 2015

Paser Tolak Sumbangan Raskin Balikpapan

* in korankaltim.com| PPU Paser| 10 Februari 2015
TANA PASER – Pemerintah Kabupaten Paser menolak rencana pelimpahan Beras Miskin (raskin) dari Kota Balikpapan. Penolakan ini disampaikan Asisten II Setkab Paser, H Karoding P, Jumat (6/2) kemarin.
Menurut Karoding, Pemkab tidak akan mengambil kelebihan jatah Raskin tersebut. Pasalnya, penambahan raskin baru diketahui setelah pengabsahan APBD TA 2015. Dan Pemkab Paser telah memutuskan pula akan mensubsidi sepenuhnya raskin untuk 15.414 KK (data 2011).
“Itukan, karena berkurang masyarakat miskinnya Balikpapan, makanya jatah raskinnya lebih, dan oleh Pemrov Kaltim dibagikan ke kabupaten/kota lainnya. Namun, kita tidak mengambilnya, karena akan menambah beban anggaran apabila diambil,” tukasnya.
Saat ini, pemerintah desa dan kecamatan masih mendata kembali RTS (Rumah Tangga Sasaran) sebanyak 15.414 KK. Hal ini ditenggarai pihak pemkab telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 6 miliar pada APBD Paser TA 2015 atas Kebijakan Bupati Paser HM Ridwan Suwidi.
“Ini penting, karena hasil pendataan 2011 ini akan banyak berubah. Mungkin ada yang pindah, meninggal dunia, bahkan mungkin ada yang sudah tidak miskin lagi,” katanya kepada wartawan, Kamis (5/2).
Dikatakan, calon penerima raskin gratis tak boleh lebih dari 15.414 KK dan disarankan jumlahnya berkurang. Hanya saja, jika ada warga yang membutuhkan raskin dan belum terdata, boleh mengantikan posisi orang yang telah terdaftar tapi tak layak lagi menerima raskin.
“Jika ada yang berkurang, dan ada yang perlu dibantu, itu boleh dikasih tapi dibuatkan berita acaranya. Dan perlu kami tegaskan, setiap KK dapat 15 Kg, tidak boleh kurang beratnya,” ucapnya.
Karoding menyayangkan fenomena yang belakangan berkembang di masyarakat. Menurutnya, ada sejumlah warga yang tiba-tiba mengaku miskin jelang penyaluran bantuan, namun menolak saat rumahnya ditempeli stiker penerima raskin.
“Ketidakjujuran semacam inilah, yang membuat program bantuan pemerintah jadi terasa kurang tepat sasaran. Kenapa warga yang sekiranya mampu masih minta jatah raskin. Apa mereka tidak malu mengambil hak orang miskin,” ujarnya. (sur)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar