* in
korankaltim.com| PPU Paser| 10 Februari 2015
TANA
PASER – Pemerintah Kabupaten Paser menolak rencana pelimpahan
Beras Miskin (raskin) dari Kota Balikpapan. Penolakan ini disampaikan Asisten
II Setkab Paser, H Karoding P, Jumat (6/2) kemarin.
Menurut Karoding, Pemkab
tidak akan mengambil kelebihan jatah Raskin tersebut. Pasalnya, penambahan
raskin baru diketahui setelah pengabsahan APBD TA 2015. Dan Pemkab Paser telah
memutuskan pula akan mensubsidi sepenuhnya raskin untuk 15.414 KK (data 2011).
“Itukan, karena berkurang
masyarakat miskinnya Balikpapan, makanya jatah raskinnya lebih, dan oleh Pemrov
Kaltim dibagikan ke kabupaten/kota lainnya. Namun, kita tidak mengambilnya,
karena akan menambah beban anggaran apabila diambil,” tukasnya.
Saat ini, pemerintah desa
dan kecamatan masih mendata kembali RTS (Rumah Tangga Sasaran) sebanyak 15.414
KK. Hal ini ditenggarai pihak pemkab telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 6
miliar pada APBD Paser TA 2015 atas Kebijakan Bupati Paser HM Ridwan Suwidi.
“Ini penting, karena hasil
pendataan 2011 ini akan banyak berubah. Mungkin ada yang pindah, meninggal
dunia, bahkan mungkin ada yang sudah tidak miskin lagi,” katanya kepada wartawan,
Kamis (5/2).
Dikatakan, calon penerima
raskin gratis tak boleh lebih dari 15.414 KK dan disarankan jumlahnya
berkurang. Hanya saja, jika ada warga yang membutuhkan raskin dan belum terdata,
boleh mengantikan posisi orang yang telah terdaftar tapi tak layak lagi
menerima raskin.
“Jika ada yang berkurang,
dan ada yang perlu dibantu, itu boleh dikasih tapi dibuatkan berita acaranya.
Dan perlu kami tegaskan, setiap KK dapat 15 Kg, tidak boleh kurang beratnya,” ucapnya.
Karoding menyayangkan
fenomena yang belakangan berkembang di masyarakat. Menurutnya, ada sejumlah
warga yang tiba-tiba mengaku miskin jelang penyaluran bantuan, namun menolak
saat rumahnya ditempeli stiker penerima raskin.
“Ketidakjujuran
semacam inilah, yang membuat program bantuan pemerintah jadi terasa kurang
tepat sasaran. Kenapa warga yang sekiranya mampu masih minta jatah raskin. Apa
mereka tidak malu mengambil hak orang miskin,” ujarnya. (sur)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar