Jumat, 13 Februari 2015

Pedagang Tetap Jual Apel “Bakteri”

* In korankaltim.com|PPU Paser|10 Februari 2015
TANA PASER – Setelah dilakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) Pasar oleh Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperdagkop dan UKM) Kabupaten Paser pada Rabu (4/2) lalu, Apel Gala dan Granny asal Amerika Serikat masih beredar di Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser.
Salah satu pedagang yang masih memajang buah terlarang itu di dalam kiosnya, mengaku apel yang dipajangnya merupakan stok lama, jauh sebelum marak informasi bakteri yang terkandung dalam buah tersebut.
“Inikan datangnya sudah lama, malah sebelum beritanya muncul. Makanya, dihabiskan dulu. Terkait ada kenapa-kenapanya belakangan, saya yang bakal tanggungjawab,” kata penjual yang enggan menyebutkan namanya saat ditemui Koran Kaltim di toko buah miliknya di wilayah Desa Senaken, Kecamatan Tanah Grogot, Kamis (5/2).
Ia berkilah, akan memberikan informasi kepada konsumen, ketika ada pembeli yang datang dan menanyakan kedua jenis apel tersebut. “Kami kembalikan ke konsumen, masih ingin membelinya atau tidak. Yang pasti, kami telah memberikan pemahaman kepada mereka terkait larangan,” ucapnya.
Diakui pula, bahwa Apel Gala dan Granny Smith ini memang berbeda dengan Apel jenis lainnya saat busuk. “Kalau Apel jenis lainnya, dagingnya masih ada yang bagus, paling tidak masih sebagian yang bagus. Sedangkan apel impor ini, semuanya rusak,” sebutnya.
Dikatakan, sejak ramai pemberitaan di media massa, omzet apel berbakteri mengalami penurunan. “Biasanya, sehari bisa laku lebih dari dua kiloan, kan kebanyakan konsumen membeli satuan. Sekarang, sebuah aja susah dijual, bahkan ada pembeli juga yang mengembalikan, dan menggantinya dengan apel jenis lokal,” ujarnya.
Ia juga mengatakan, bahwa sebenarnya buah lokal lebih banyak peminatnya daripada buah impor. “Bila dipersentasekan, tingkat kelarisan buah lokal sekitar 75 persen. Sedangkan buah impor hanya 25 persen,” urainya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Apel Gala dan Granny Smith diketahui mengandung bakteri Listeria Monocytogenes, jenis bakteri pathogen yang menyebabkan keracunan. Gejala keracunan yang timbul berupa gangguan pencernaan seperti mual, muntah, nyeri disertai demam.
Gejala tersebut dapat berlanjut menjadi lebih serius pada pasien yang memiliki daya tahan tubuh rendah, pasien lanjut usia, serta dapat menyebabkan keguguran pada wanita hamil. (sur)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar