* In korankaltim.com|PPU
Paser|10 Februari 2015
TANA
PASER – Setelah dilakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) Pasar oleh
Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperdagkop dan UKM)
Kabupaten Paser pada Rabu (4/2) lalu, Apel Gala dan Granny asal Amerika Serikat
masih beredar di Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser.
Salah satu pedagang yang
masih memajang buah terlarang itu di dalam kiosnya, mengaku apel yang
dipajangnya merupakan stok lama, jauh sebelum marak informasi bakteri yang terkandung
dalam buah tersebut.
“Inikan datangnya sudah
lama, malah sebelum beritanya muncul. Makanya, dihabiskan dulu. Terkait ada
kenapa-kenapanya belakangan, saya yang bakal tanggungjawab,” kata penjual yang enggan
menyebutkan namanya saat ditemui Koran Kaltim di toko buah miliknya di wilayah Desa
Senaken, Kecamatan Tanah Grogot, Kamis (5/2).
Ia berkilah, akan
memberikan informasi kepada konsumen, ketika ada pembeli yang datang dan menanyakan
kedua jenis apel tersebut. “Kami kembalikan ke konsumen, masih ingin membelinya
atau tidak. Yang pasti, kami telah memberikan pemahaman kepada mereka terkait
larangan,” ucapnya.
Diakui pula, bahwa Apel
Gala dan Granny Smith ini memang berbeda dengan Apel jenis lainnya saat busuk.
“Kalau Apel jenis lainnya, dagingnya masih ada yang bagus, paling tidak masih sebagian
yang bagus. Sedangkan apel impor ini, semuanya rusak,” sebutnya.
Dikatakan, sejak ramai
pemberitaan di media massa, omzet apel berbakteri mengalami penurunan.
“Biasanya, sehari bisa laku lebih dari dua kiloan, kan kebanyakan konsumen membeli
satuan. Sekarang, sebuah aja susah dijual, bahkan ada pembeli juga yang mengembalikan,
dan menggantinya dengan apel jenis lokal,” ujarnya.
Ia juga mengatakan, bahwa
sebenarnya buah lokal lebih banyak peminatnya daripada buah impor. “Bila
dipersentasekan, tingkat kelarisan buah lokal sekitar 75 persen. Sedangkan buah
impor hanya 25 persen,” urainya.
Seperti diberitakan
sebelumnya, Apel Gala dan Granny Smith diketahui mengandung bakteri Listeria
Monocytogenes, jenis bakteri pathogen yang menyebabkan keracunan. Gejala keracunan
yang timbul berupa gangguan pencernaan seperti mual, muntah, nyeri disertai
demam.
Gejala tersebut dapat
berlanjut menjadi lebih serius pada pasien yang memiliki daya tahan tubuh
rendah, pasien lanjut usia, serta dapat menyebabkan keguguran pada wanita
hamil. (sur)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar