TANA
PASER – Puluhan pemuda dan mahasiswa yang mengatasnamakan
dirinya Aliansi Pemuda Kabupaten Paser (APP), Senin (8/12) siang berunjukrasa
menolak penggantian warga Masjid Agung Nurul Falah menjadi ungu. APP terdiri
dari DPD LIRA Kabupaten Paser, PC PMII, IMM, BEM STIPER Muhammadiyah dan HMI
Cabang Paser.
Koordinator Aksi, Muhammad
Nafis dalam orasinya mengatakan, unguisasi untuk Masjid Agung Nurul Falah
merupakan pemborosan Anggaran Daerah. “Kami menilai ada indikasi merubah fungsi
tempat ibadah menjadi ladang bisnis, politisasi, dan pemborosan uang rakyat.
Karena baru beberapa bulan yang lewat mengalami pengecatan,” katanya di depan
Mesjid Agung Nurul Falah, Kecamatan Tanah Grogot.
Menurutnya, masyarakat
telah menolak perubahan warna Masjid Agung Nurul Falah pada 2013 silam.
“Seharusnya, pihak pemkab menjadikan kejadian yang lalu sebagai pelajaran dan
koreksi dalam menetapkan kebijakan,” ucapnya.
Ia menegaskan supaya
menghentikan proses pengecatan dan meminta maaf secara langsung kepada
masyarakat. “Kami meminta kepada pihak Pengurus Masjid untuk menghentikan
kegiatan ini, dan kepada pihak kontraktor pelaksana, agar mengembalikan warna
cat masjid seperti sediakala (Hijau,red),” tegasnya.
Aksi yang berlangsung
hingga Senin siang tersebut dijaga ketat pihak berwajib. Dalam proses mediasi yang difasilitasi Camat
Tanah Grogot di Sekretariat Pengurus Masjid Nurul Falah, pihak APP memilih walk
out, karena merasa tidak menemukan solusi atas tiga tuntutannya.
Sebelumnya, sejumlah elemen
masyarakat yang tergabung dalam Solidaritas Umat Muslim Kabupaten Paser, juga
pernah menggelar demontrasi menolak unguisasi Masjid Agung Nurul Falah Tanah Grogot
pada 2013 silam. (sur)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar