TANA
PASER – Kawasan pertanian Desa Padang Jaya, Kecamatan Kuaro menggelar
Panen Raya Bawang Merah di areal Kelompok Tani (Poktan) Barokah dan Mekar Jaya,
Senin (1/12). Kegiatan ini hasil kerjasama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser
dengan Bank Indonesia (BI) Balikpapan.
“Ini adalah terobosan dari
Pemkab dan BI dalam mengembangkan bawang merah, dengan konsep pengembangan dari
hulu ke hilir atau pendekatan cluster. Sehingga, berhasil membawa kami ke Panen
Raya ini,” ujar Kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), Guntur Wahyodo kepada
Koran Kaltim.
Panen raya bawang merah
berlangsung di dua lahan poktan yakni Poktan Mekar Sari seluas 3,5 hektar, dan
Poktan Barokah seluas 2,5 hektar. Setiap hektar lahan mampu menghasilkan 8 ton
bawang merah.
“Harga bawang merah di
pasar hari ini Rp 20.000 per kilogram (kg), sedangkan bawang merah yang dijual
untuk bibit harganya lebih tinggi, sekitar Rp 40.000 per kilo. Produksi petani
kita di sini dipastikan 8 ton per hektarnya, kalau dijual di Pasar, berapa
banyak hasilnya,” ucapnya.
Kepala Perwakilan BI
Balikpapan Mawardi BH Ritonga menyatakan, keberhasilan panen raya bawang merah
adalah keberhasilan bersama. "Genap setahun kami melakukan pendampingan
disini. Ke depannya, untuk pendampingan pasca panen kami mendatangkan petani
dari Enrekang (Sulsel) sebagai kelanjutan dari ini. Sedangkan untuk pasarnya
petani jangan khawatir, Pemkab Paser punya pasar tani untuk memasarkan hasil
produksi petani,” sebutnya.
Sementara itu, Kepala Dinas
Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Paser, H Abdul Rasyid mewakili petani
meminta BI mendorong sektor perbankan agar mau memberikan fasilitas kredit
kepada petani, demi menunjang kebutuhan modal.
“Pernah saya tanya petani,
kenapa produksi padinya sedikit ? jawaban petani karena memakai pupuk alam, dan
Saya kira waktu itu adalah pupuk organik. Ternyata mereka tak sanggup beli
pupuk, makanya saya mohon agar perbankan di Paser dihimbau untuk memfasilitasi
permodalan untuk para petani,” ungkapnya. (sur)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar