TANA PASER –
Warga mengeluhkan kabut asap yang semakin pekat di Kabupaten Paser, terutama
pada malam hingga pagi hari. Kondisi itu mengakibatkan gangguan jarak pandang
dan gangguan pernafasan.
“Sejak beberapa hari
belakangan ini, kabut asap semakin pekat. Biasanya kabut asap mulai pekat dari
jam 7 malam sampai jam 7 pagi. Ini membuat nafas terasa sesak ketika berada di
luar rumah,” kata salah seorang warga Desa Senaken, Kecamatan Tanah Grogot,
Rusdiansyah, kepada koran ini, kemarin.
Dia menerangkan, kabut asap
yang melanda Kabupaten Paser dan sekitarnya hampir sepekan ini, sudah
mengganggu aktivitas sehari-hari. Dia berharap, baik pemerintah daerah maupun
provinsi segera mencari solusi untuk mengatasi kabut asap. Apabila tidak segera
diminimalisir, dikhawatirkan warga akan terserang penyakit Infeksi Saluran
Pernafasan Atas (ISPA), terutama anak-anak.
Senada juga diungkapkan
warga Kecamatan Paser Belengkong, Umar. Menurut diam kabut asap jelas sudah
mengganggu aktivitas kesehariannya. “Untuk keluar rumah saja, saya harus
menggunakan masker. Kalau tidak menggunakan masker, takutnya kena ISPA,” ujar
Umar.
Meski kabut asap belum
teratasi maksimal, dia tetap mengapresiasi apa yang telah dilakukan Pemkab
melalui instansi terkait dan kerjasamanya bersama kepolisian dan TNI.
“Saya akui, Pemda sudah
berupaya untuk menanggulangi kabut asap dengan mengerahkan armada pemadam dan
kepolisian menurunkan water canon untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan,
agar tidak merembet ke pemukiman,” jelasnya.
Sementara Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Paser I Dewa Made Sudarsana didampingi Kasubbag Humas
Pemkab Paser Najaluddin mengaku kalau kabut asap telah mengganggu kesehatan dan
meningkatkan jumlah penderita ISPA.
“Iya, kabut asap saat
ini termasuk parah dan sudah ada peningkatan permintaan obat untuk ISPA. Oleh
sebab itu, bagi warga yang ingin keluar rumah hendaknya menggunakan masker,
supaya dapat meminimalisir potensi terkena ISPA,” ujarnya. (sur)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar