TANA
PASER – Jalan Gajah Mada, Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten
Paser, Selasa (28/10) siang, lumpuh total.
Jalan di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) tersebut tak
dapat dilalui, karena aksi unjuk rasa yang digelar massa Aliansi Mahasiswa
Paser (AMP). Massa berorasi di tengah jalan sambil membakar ban bekas.
Massa sempat terlibat baku
dorong dengan petugas keamanan dari Polisi dan Satpol PP yang mengawal jalannya
unjuk rasa. Baku dorong terjadi saat para demonstran menghalangi para petugas
yang berusaha memadamkan api pada ban bekas yang terbakar.
Korlap Aksi AMP, Apriyanto
Abdulah mengatakan, aksi ini digelar untuk menuntut pembangunan yang merata
pada Kabupaten Paser. Ketimpangan pembangunan selama ini berujung pada kemiskinan, dan kebodohan.
“Semestinya dengan APBD TA
2014 sebesar 2,1 triliun lebih, dapat menghantarkan rakyat Paser ke gerbong
kesejahteraan. Tapi yang terjadi malahan ketimpangan pembangunan yang berujung
pada kemiskinan, kebodohan, dan ketidakadilan,” kata Apriyanto dalam orasinya.
Memanfaatkan momen Sumpah
Pemuda ke 86 tahun 2014, deminstran mengajukan enam tuntutan kepada DPRD Paser.
“Yakni, menindaklanjuti
hasil temuan Panitia Khusus (Pansus) Rumah Sakit Umum Daerah Panglima Sebaya
(RSUD PS), mendesak percepatan pemberlakuan Perda RTRW Kabupaten Paser,
kesungguhan DPRD Paser dalam mengawal setiap proses pembangunan di Kabupaten
Paser, mengawasi pengelolaan dana Corporate Social Responsibility (CSR) yang
bersumber dari pihak swasta demi terwujudnya prinsip transparan dan akuntabel,
DPRD Paser segera bentuk pansus pertambangan dan perkebunan. Serta DPRD Paser
wajib mengawasi pengelolaan asset daerah,” tegasnya.
Aksi sempat kembali memanas
saat petugas Satpol PP berusaha menghalau massa yang berusaha mendekat ke pintu
masuk Gedung Dewan. Massa AMP pun kembali terlibat adu dorong dengan petugas
Satpol PP. Massa akhirnya berhasil
menemui Wakil Ketua DPRD Paser H Abdul Latif Thaha dari PPP, bersama sejumlah
anggota dewan lainnya.
Dalam sambutannya, Wakil
Ketua DPRD Paser H Abdul Latif Thaha sangat mengapresiasi gerakan dan aksi yang
digelar oleh AMP. Dan segala tuntutan AMP akan dipenuhi. Dengan pemanggilan
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait selaku penyelenggara teknis.
“Kami sangat mengapresiasi
sekali dengan apa yang dilakukan adik-adik mahasiswa. Ke depannya, melalui
sekretariat, kami segera mengundang SKPD terkait, supaya permasalahan ini tidak
terlihat timpang, karena mereka (SKPD) adalah (pelaksana) teknisnya langsung,
dalam kegiatan yang menjadi tuntutan mahasiswa,” katanya.
Sekretariat DPRD Kabupaten
Paser berjanji akan mempertemukan AMP dengan beberapa Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD), seperti Dinas Pertambangan, Badan Lingkungan Hidup, Dinas Cipta
Karya, Bappeda, Dinas Perkebunan, dan Dinas Kehutanan. (sur)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar