Rabu, 15 Oktober 2014

Kemarau, Warga Sungai Tuak Mandi Air Asin

TANA PASER – Kemarau yang berlangsung sejak dua bulan terakhir ini, memaksa sebagian warga untuk memanfaatkan air asin untuk kebutuhan sehari-hari. Padahal, dalam kondisi normal warga biasanya memanfaatkan air tawar dari DAS Kandilo untuk Mandi, Cuci dan Kakus (MCK).
Salah satunya warga desa Sungai Tuak, Kecamatan Tanah Grogot. Di desa ini sebagian besar warga mandi dengan air asin, sebab air Sungai Kandilo sudah bercampur dengan air laut.
Keluhan tersebut disampaikan Kepala Desa (Kades) Sungai Tuak Ahmad Pide, Jum’at (10/10) siang. “Sudah dua bulan tidak ada hujan. Air untuk kebutuhan sehari-hari kita ambil dari Sungai Kandilo, sekarang air sungai asin, tapi tetap kita pakai untuk kebutuhan mandi dan mencuci,” katanya, Senin (13/10).
Mandi air asin sebenarnya dirasa kurang nyaman, selain terasa lengket, sabun juga sulit berbuih. Namun warga tidak memiliki pilihan lain, karena intrusi air asin telah masuk di Sungai Kandilo. “Saat mandi, air asin telah kami rasakan, badan jadi lekat, dan sabun aja susah berbuih,“ ucapnya.
Disinggung soal kerugian material yang dialami petani Desa Sungai Tuak, Ahmad Pide mengaku belum mendapatkan laporan dari warga. “Memang ada juga sawah yang telah mengering, tapi ada pula warga yang telah selesai panennya. Makanya, hingga sejauh ini belum ada yang melapor,” sebutnya.
Diketahui, Desa Sungai Tuak berseberangan dengan Kelurahan Tanah Grogot yang dibatasi oleh Sungai Kandilo. Hanya saja, warga Kelurahan Tanah Grogot sudah menikmati air bersih dari PDAM. Oleh sebab itu, lanjut Ahmad Pide, pihaknya berharap pada pemerintah untuk memasangkan pipa PDAM ke desa.
“Supaya, saat musim kemarau seperti saat ini, masyarakat tidak merasa kesulitan mendapatkan air bersih. Kan, pipanya bisa menyambung ke seberang, dengan memanfaatkan jembatan Putri Kandilo tersebut,“ ujarnya.

Sementara itu, Direktur PDAM Tirta Kandilo Kabupaten Paser Ir H Amis Masse mengatakan, pihaknya selalu siap untuk memproduksi dan mendistribusikan air bersih. “Selama ada sarana air bersih itu bisa nyebrang, PDAM siap saja mendistribusikannya. Tapi kan kami punya kegiatan juga, terutama pemasangan pipa yang lagi dikerjakan, karena multi years. Makanya, kami sarankan kepada kades untuk mengajukan melalui Dinas Cipta Karya, biar ada pembagian kerja, jadi cepat terselesaikan,” katanya. (sur)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar