TANA
PASER – Rumah tinggal warga di Simpang Batu, Kelurahan Paser
Belengkong, Kecamatan Paser Belengkong yang berada di pinggir jalan harus
menderita akibat kepulan debu setiap hari.
Tidak jarang warga harus
menyiram jalan untuk meminimalisir debu. “Inilah akibatnya. Kami harus
menyempatkan waktu setiap hari dengan menyiram jalan di depan rumah. Kalau
tidak disiram, bukan cuma debu masuk ke dalam rumah tapi debu juga bisa masuk
hingga ke kamar dan dapur,” kata warga setempat Fredy, kemarin.
Menurut dia, kondisi
tersebut berlangsung lama. Sejak berdirinya salah satu perusahaan perkebunan
dan pelabuhan milik salah satu investor ternama nasional di Desa Laburan.
“Itukan karena kendaraan sawit atau kendaraan angkut CPO jenis truk yang
melintas dengan kecepatan tinggi. Debunya ikut naik dan bertebaran,” ujar Fredy.
Akibat kekesalan warga oleh
debu yang berisiko menyebabkan gangguan pernafasan itu, akhirnya para warga di
Simpang Batu sempat menutup jalan tersebut. "Kami sempat memortal jalan
karena sudah tidak tahan lagi
dengan debu yang disebabkan
kendaraan yang melintas. Kami berharap ada perhatian dari perusahaan, terutama
persoalan kesehatan warga di kiri dan kanan jalan yang dilintasi truk,”
tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Paser, I Dewa Made Sudarsana mengatakan, debu yang dirasakan
oleh warga setempat sangat berbahaya lantaran bisa mengakibatkan Infeksi
Saluran Pernafasan Akut (ISPA).
"Iya, debu itu
sangat berbahaya sekali bagi masyarakat setempat karena dapat menyebabkan ISPA.
Apalagi, ditambah musim kemarau begini. Kami harap warga mengenakan masker,”
kata Sudarsana. (sur)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar