TANA
PASER – Kepala Bappeda Kabupaten Paser, Ambo Lala mengatakan,
Angka Kematian Ibu (AKI) di Paser bisa dikurangi pada 2015, dengan cara menetapkan
kebijakan tepat sasaran. Diketahui, hingga akhir Oktober lalu, di Kabupaten Paser jumlah AKI mencapai 7 orang.
“Kebetulan pada 2011 lalu,
ada penelitian AKI di Paser oleh Universitas Adelaide, jadi kita berharap
supaya hasil penelitian bisa menjadi salah satu referensi dalam menetapkan
kebijakan pemerintah dalam upaya menurunkan AKI,” katanya, Kamis (27/11).
Hanya saja, lanjut Dia,
kendala yang dihadapi saat ini adalah hasil penelitiannya belum diberikan
kepada pemerintah Kabupaten Paser. Meski demikian dirinya sangat yakin instansi
terkait yakni Dinas Kesehatan, RSUD Panglima Sebaya dan seluruh UPTD Puskesmas sudah
sangat paham langkah yang harus ditempuh untuk menurunkan AKI.
“Instansi di urusan
kesehatan sudah sangat paham, karena ini merupakan tugas keseharian, sehingga
kita sebenarnya tidak perlu terlalu khawatir ini akan menjadi hal yang sulit.
Dan jika daerah lain memiliki 2 AKI saja, berarti seharusnys di Paser pun
seperti itu pula,” ucapnya.
Menurutnya, Tingginya Angka
Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Paser tahun ini menjadi Pekerjaan Rumah tersendiri
bagi pengambil kebijakan di bidang kesehatan. Pasalnya, angka ini sangat tinggi
di tengah upaya mencapai salah satu goal MDGs yaitu penurunan AKI.
“Usai menghadiri
Rakor bidang Kesehatan di Kantor Gubernur Kaltim beberapa waktu lalu, tahun ini
Paser berkontribusi hampir 10 persen dari AKI Provinsi Kaltim yang semuanya
berjumlah 69 jiwa,” sebutnya. (sur)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar