Kamis, 13 November 2014

7 Fraksi Setujui Perubahan APBD Paser

TANA PASER – Raperda Perubahan APBD Kabupaten Paser tahun 2014, telah disetujui menjadi Perda, dalam sidang paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), di Ruang Sidang Baling Seloloi Gedung DPRD Paser, Kamis (13/11).
Tujuh fraksi di DPRD Paser, yakni Fraksi Golkar, Demokrat, PPP, PDI Perjuangan, Hanura, Kebangkitan Nasdem, dan Fraksi Gerakan Indonesia Raya, menyatakan setuju, meski mengakui masih terdapat kekurangan dari Pemkab Paser dalam hal pelayanan.
Bupati Paser HM Ridwan Suwidi yang diwakili oleh Wakil Bupati HM Mardikansyah mengatakan, anggaran tersebut merupakan rumusan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang telah disepakati dan dituangkan dalam perubahan APBD TA 2014.
“Saya mengucapkan terimakasih disertai apresiasi dan penghargaan yang setinggi- tingginya kepada seluruh anggota dewan, jajaran SKPD di lingkungan Pemkab Paser serta seluruh pihak yang terlibat dan berpartisipasi dalam proses penyusunan perubahan APBD,” ungkap Mardikansyah.
Dikatakan, perubahan APBD ini selanjutnya disampaikan kepada Mendagri melalui Gubernur, untuk dievaluasi dan ditetapkan. “Masa RKPD tahun ke 4 ini merupakan tahun penguatan komitmen, dalam rangka menggapai tahun keberhasilan di tahun 2015, yang bertepatan dengan berakhirnya masa jabatan kami sebagai Bupati dan Wakil Bupati Paser,” ujarnya.
Sesuai perda No 9/2013, APBD murni Paser 2014 sebesar Rp2,008 triliun, dengan adanya perubahan APBD 2014 naik menjadi Rp2,28 triliun. Pendapatan semula sebesar Rp 2,008 triliun bertambah sebesar Rp 76,04 miliar atau 3,79 persen menjadi Rp. 2,084 triliun. Hampir semua pos pendapatan mengalami peningkatan, kecuali untuk pos retribusi daerah yang menunjukkan adanya penurunan.
Belanja tidak langsung bertambah sebesar Rp 55,87 M atau bertambah 6,68 persen dari belanja semula sebesar Rp 836,69 M, dengan begitu Belanja Tak Langsung menjadi 892,57 M. Sedangkan Belanja Langsung berkurang sebesar 66,96 M atau berkurang 4,40 persen dari belanja semula sebesar 1,52 T, dengan demikian belanja langsung 1,45 T. dan pembiayaan netto sebesar Rp 200 M. (sur)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar