Jumat, 21 November 2014

Tarif Angkutan Umum Naik 10 Persen

TANA PASER - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium dan solar pada Senin (17/11) malam lalu, tidak menimbulkan gejolak sosial di Kabupaten Paser. Angkutan kota (angkot) dan Angkutan Kota Dalam Propinsi (AKDP) di Kabupaten Paser tetap beroperasi normal. Namun ada penyesuaian 10 persen atas tarif angkot dan AKDP.
“Kami terpaksa menaikkan tarif, karena harga ВВМ sudah naik, dan kenaikan ini telah pula kami sampaikan kepada Dinas Perhubungan,” kata Ketua Dewan Pimpinan Cabang Organisasi Gabungan Angkutan Darat Kabupaten Paser, Sumbar Dwi Praptono (53) didampingi Wakil Ketua Sabri (55) kepada Koran Kaltim, Jum’at (21/11).
Menurutnya, penyesuaian tarif tersebut untuk menghindari kerugian atas kenaikan harga BBM, sembari menunggu keputusan dari pusat. “Ya, kami mengusulkan segitu dalam rapat internal dengan Kepala Dishub dan Kasi Angkutan Darat, meskipun harganya lebih murah sedikit, dibandingkan tidak dapat penumpang. Tidak menaikkan tarif, sopir rugi. Menaikkan tarif, penumpang tidak mau. Hal ini yang membuat para sopir serba repot,” ucapnya.
Ia melanjutkan, kenaikan tarif 10 persen masih belum final merupakan solusi konkrit untuk saat ini. Pasalnya, pihak Kementerian Perhubungan belum memutuskan berapa persen kenaikan tarif angkot dan AKDP.
“Usulan kenaikan 10 persen, masih sangat wajar untuk saat ini, karena kan kami belum tahu berapa persen kenaikan tarif yang akan diputuskan oleh pusat. Makanya, kami menawarkan harga yang tidak terlalu tinggi dan juga tidak terlalu rendah, karena kalau sekarang kami naikkan harga tinggi kan biasanya turun harganya susah,” urainya.
Dengan kenaikan ini, tarif Penajam-Tanah Grogot yang biasanya Rp 50.000, sekarang menjadi Rp 55.000. “Kenaikan harga BBM ini membuat pendapatan para sopir menurun. Sebab, penumpang yang naik pun menurun karena terjadi kenaikan tarif,” ungkapnya.
Terpisah, salah satu penumpang Rusda (17) mengatakan, kenaikan tarif angkot adalah sebuah kewajaran dari kenaikan BBM. Hanya saja, Dia berharap supaya kenaikan tarif tidak terlalu tinggi, sehingga memberatkan penumpang umum dan pelajar.
“Meskipun kenaikan tarifnya terasa wajar, karena imbas kenaikan BBM, ke depannya kami harap supaya tidak dinaikkan terlalu tinggi tarifnya,” imbuhnya. (sur)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar