Selasa, 25 November 2014

Ajang Aktualisasi Seniman Daerah



TANA PASER – Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik Ir H Ishak MSi, Senin (24/11) membelah buah semangka menggunakan Mandau untuk menandai pembukaan Pensi Pomekite’ Seni dan Budaya Taka 2014, di Sarana Promosi Taman Putri Petong, Kabupaten Paser.
Dalam sambutan Bupati Paser, HM Ridwan Suwidi yang dibacakan Ishak, Festival Budaya Taka merupakan ajang kreatifitas para pelaku Seni dan Budaya daerah untuk mengaktualisasikan dan menampilkan karya terbaik mereka.
“Kesenian adalah jati diri daerah yang harus kita bangun bersama-sama supaya kreasinya dicintai masyarakat. Sebagai daerah yang terbuka dan plural, harapannya jangan mengandalkan ego mengunggulkan suku, karena kita semua adalah bangsa Indonesia dengan bermacam etnis, berbagai suku bangsa dan bermacam bahasa,” katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Suwanto menjelaskan, kegiatan ini adalah agenda dua tahunan yang diselenggarakan oleh komunitas Seni dan Budaya di Kabupaten Paser, yang terdiri dari Guru Kesenian, Kelompok Seni, Sanggar Tari, dan Lembaga Adat di Kabupaten Paser.
“Dengan satu keinginan, guna menghidupkan Seni dan Budaya Daerah yang hampir punah dan luntur, makanya kami menggelar event bertaraf Internasional ini. Kenapa bertaraf Internasional, karena ada peserta yang berasal dari luar negeri, seperti Anouk Wilke dari Negara Belanda dan Yit Kampak dari Negara Cheko,” sebutnya.
Menurut Dia, pihak-nya menggelar Po,ikte’ 2014 selama satu minggu. Diawali dengan parade budaya pada hari ini, dan dilanjutkan dengan pementasan seni dan budaya serta pameran seni rupa.
Rangkaian Pomekite’ Seni dan Budaya Paser 2014 tidak terpusat di Kecamatan Tanah Grogot saja, tapi juga di beberapa kecamatan lainnya. Seperti Kecamatan Long Ikis dan Kecamatan Kuaro. Tujuannya untuk membentuk kantong-kantong budaya di Kabupaten Paser.
Diakhir Festival Budaya Taka 2014, akan pula digelar diskusi mengenai cara bercocok tanam digelar di Pendopo Seroja Rumah Dinas Bupati Paser. Cara bercocok tanam di setiap daerah, sarat dengan nilai budaya. “Hasil diskusi nantinya akan dijadikan buku pelajaran untuk para pelajar di Paser,” pungkasnya. (sur)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar